Sebuah surat dariku…. –

0

Forum Majelis Rasulullah

Reani Sebuah surat dariku…. – 2008/12/20 06:41 [i]from : Hamba Allah
yang tidak ingin dikenal..
to : Seluruh Calon Suami dan Seluruh Calon Isteri yang baik hati
message:
1. Semoga kita bisa sefaham dan lebih sabar dalam segala hal
2. Sebelum dibaca; antara sesama calon pasangan dilarang
tersinggung, timbul fitnah, su udzon atau sekedar timbul sesuatu
yang mengganjal di dalam hati karena ini Just a Sample of Nice
Diary from Internet-Dunia maya-and everything just very good ideas
🙂
3. Semoga kita mendapatkan hikmah dan mutiara ilmu semahal dan
sedalam makna yang tiada ternilai ini.

Assalamu alaikum Wr. Wb .
Apa kabar calon suamiku? Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Aku
berharap di manapun kau berada, kebahagiaan serta rahmatNya selalu
menyertaimu.
Calon suamiku,
Di mana Engkau sekarang? Aku selalu setia menantimu, pun saat
usiaku menjelang tahun. Setiap usai shalat aku berharap
pada Yang Kuasa untuk mengakhiri penantianku ini. Setiap malam,
aku selalu menanti pagi, akankah engkau segera datang menjumpai.
Mengajakku meniti jalan ilahi untuk mengayuh hidup menguatkan
tekad untuk terus menjalankan titahNya juga Sunnah RasulNya.
Wahai calon suamiku,
Apa yang memberatkan langkahmu untuk menjumpaiku? Apa yang sedang
kau lakukan sekarang ini? Mencari rupiah demi rupiah sebagai
ongkos agar kita dapat mengayuh bahtera itu bersama? Berapa besar
ongkos itu? Berapa jumlah rupiah yang akan engkau cari? Bahtera
seperti apa yang ingin kau tumpangi? Ekonomi, standar, atau
eksekutif? Tak soal buatku, bahtera apa yang akan kita kayuh, toh
yang penting untukku kita akan menjalani semua itu dengan
keikhlasan yang amat sangat. Tak perlu risaukan berapa rupiah yang
kau miliki saat ini. Berapapun jumlahnya, aku selalu akan
menerimamu. Asal rupiah yang kau dapatkan bukan dari jalan tak kau
ketahui dari mana asalnya.
Wahai calon suamiku,
Apa yang sedang kau lakukan hingga kau menunda untuk bertemu
dengan ku? Apakah ada amanah lain yang harus kau tunaikan? Seberat
apa amanah itu? Aku ingin mendampingimu. Menemanimu menunaikan
amanah itu bersama-sama.
Calon suamiku yang selalu ku nanti,
Di mana kau sekarang? Apa yang kau lakukan saat ini? Aku selalu
memudahkan langkahmu untuk mencapai cita-cita dan asa yang kau
inginkan. Allah punya rencana untuk menunda mempertemukan kita
sekarang ini karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk mengusung
amanah yang jauh lebih berat. Ia ingin kita lebih matang merenda
hari esok seperti yang kita harapkan nantinya.
Calon suamiku,
Siapapun yang Allah berikan untuk mendampingi hidupku, Aku akan
selalu menantimu. Aku percaya Allah Yang Terkasih punya rencana
yang terbaik untuk menyusun rencana hidupku juga hidupmu.
Calon suamiku,
Kapan engkau datang? Aku akan tetap setia menantimu.
Dari ku yang merindukanmu
sebuah catatan menjelang usia ke- ..

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=20063

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments