Salam Ta^zhim teruntuk Habibana

0
117

alwibinahmad Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/10/19 17:21
Assalaamu^alaikum Warohmatullohi wa barokaatuhu

Semoga Allah Jalla Jalaaluh menurunkan bentangan rahmat nan
Agung teruntuk Habibana Fadhilatul Ustadz As-Sayyid Munzir bin
Fuad Al-Musawa

Ana begitu terhentak bercampur rasa bahagia tiada terkira ketika
ana pertama kali dapat bertatap muka dan pandang kepada
Habibana, alangkah hati ini berseru gembira dapat menatap wajah
mulia Habibana. Pancaran cahaya keistiqomahan dan keistimewaan
begitu terpampang dengan jelas ketika ana memandang wajah mulia
Habibana. Wajah yang begitu ramah, membuat setiap mata yang
melihat ingin berlama-lama menatap wajah mulia. Mudah-mudahan
keberkahan turun kepada ana dan semua ikhwan dengan sabab
menatap wajah dan senyum yang teramat menyejukkan qalbu daripada
salah satu keturunan mulia dari makhluk yang paling mulia bahkan
teramat mulia dan yang senantiasa dimuliakan oleh Yang Maha
Mulia, Sayyidina Al-Imaamul Aqthob Nabiyina Muhammad
Shollallohu^alaihi Wasallam.

Besar pinta ana untuk mengharap doa dari lisan seorang mulia
seperti Habibana, agar senantiasa dicucurkan ampunan bagi setiap
dosa-dosa ana, selalu dilimpahkan taufiq, hidayah, inayah, serta
ketetapan iman dan peningkatannya di tiap saat ke saat.

Alhamdulillah tsummalhamdulillah…akhirnya ana menemukan tempat
bertanya sebagai tempat untuk ana bersandar, tanpa perlu
khawatir akan jawaban yang ana terima, karena diasuh oleh
Habibana yang masyhur di kalangan Ulama^ di negri ini, dan
terjamin karena Habibana bernasab guru kepada Guru-guru mulia
yang terus bernasab guru kepada manusia yang bergelas Madinatul
^Ilmi, Baginda Nabi Muhammad Sholallohu^alaihi wasallam.
Terhatur syukur ke hadirat Ilahi akan kehadiran Habibana di
tengah-tengah kami yang penuh kesalahan, tersesat dari
kebenaran, terhina karena penuh dosa, terkungkung tali-temali
syaithan yang selalu menggoda dan terbius oleh keasyikan dunia.
Ana pun begitu terkesima ketika bergabung dalam milis yang
Habibana asuh, pertanyaan demi pertanyaan terjawab dengan bijak
dan memuaskan serta membuat siapapun yang membacanya mudah untuk
memahaminya.

Habibana, bagi ana adalah salah satu cahaya dari
bintang-gemintang yang berpijar dan bernaung di bawah cahaya di
atas cahaya, sang Bulan Purnama yang dikiaskan kepada Baginda
Mulia Nabi Muhammad Sholallohu^alaihi wasallam. Sudilah kiranya
Habibana memberikan tuntunannya untuk hamba-hamba penuh dosa
semisal ana. Alhamdulillah ana sudah lama mengikuti majlis yang
Habibana pimpin, akan tetapi tidak ada keberanian untuk
bercampur mengikuti ikhwan lain yang ingin bertabarruk kepada
Habibana. Dalam sati sisi ana tidak ingin menambah beban kepada
Habibana yang sudah lelah memimpin majlis, yang harus menemui
ratusan orang yang ingin sekedar bertutur sapa dengan Habibana,
namun di sisi lain begitu kuat keinginan ana untuk mendapatkan
keberkahan dengan bertabarruk kepada Habibana.
Maafkan ana yang begitu lancang ingin bertatap muka dan pandang
kepada Habibana. Ana yang penuh dosa, hina dengan kemunafikan
yang selalu bertengger dalam sanubari bersama dengan penyakit
hati lainnya, sepertinya tidak pantas bertatap muka dan pandang
dengan Habibana.

Ana mohon dengan segala kelemahan yang terikat dengan jiwa raga
ini, kiranya Habibana menuntun dan membimbing ana. Mata^
anallohu bikulli hayatika wa thuuli ^umrika ya Habibana.
Jazakallohu Khiron katsir.

Salam penuh penghormatan dari ana teruntuk Habibana,
tersampaikan juga salam ta^zhim dari kedua orangtua ana dan Guru
ana Ustadz ^Abuya Abdul Majid bin KH Umar Ismail (kakak ipar
dari Ad-Da^i Ilalloh Ustadz Ahmad Idris Al-Falaimbany).
Sebelum dan sesudahnya ana menghiba maaf kepada Habibana,
maafkan ana yang terlalu banyak bercakap kalam. Namun itu semua
tidak lain hanya untuk menggambarkan ketakjuban ana terhadap
kharisma dan kewibawaan Habibana Munzir Al-Musawa. Allohu
yaftah^alaika ya Habibana. Wal ^afwu minkum.

Wassalaamu^alaikum Warohmatullohi wabarokaatuhu.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/10/20 02:44 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya kegungan rahmat Nya semoga menaungi keindahan akhir
ramadhan pada anda dan keluarga.

wahai saudaraku yg kumuliakan, risalah anda mengingatkan saya
bahwa semakin indah dan sempurna kacamata seseorang, maka semakin
indah pula apa yg dilihatnya, walaupun sebenarnya pemandangan itu
biasa saja,
demikian pula anda, karena anda ini sangat indah dan mulia,
berhati suci penuh sangka baik, maka semua yg anda lihat pun
menjadi indah, maka saya jadi ikut terindahkan.

saya ini hanya karung dosa penyakitan yg berusaha mengisi hidup dg
sedikit bakti pada Allah dan rasul Nya, yg seluruh perbuatan bakti
saya itu belum tentu bisa menutupi sebutir dosa terkecil yg pernah
saya lakukan.

baiklah saudaraku, sesekali berkunjunglah ke markas kami untuk
mempererat hubungan kita.

wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

alwibinahmad Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/10/31 13:14
Assalaamu^alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu
Alhamdulillah…tsummalhamdulillah
Minal ^aidin wal fa idzin. Taqabbalallahu minna fa taqabbal yaa
kariim…
Jazakallahu khairan katsiran lil hadhratil kiraam Habibana
Munzir bin Fuad Al-Musawa…

Yang telah meluangkan waktunya yang amat mulia, yang senantiasa
terisi dzikrullah. Berkenan menanggapi ketakjuban yang ana
kemukakan, berkenan untuk mendoakan ana yang dhaif, yang penuh
dengan segala kelemahan dengan segala keterpurukan.
Mudah-mudahan Allah Jalla Jalaaluh menempatkan Habibana bersama
golongan orang-orang yang paling mulia, dan mudah-mudahan
Habibana selalu dalam keadaan sehat dan ^afiat. Amin

Rasanya diri ini tidak layak mendapatkan sanjungan dari
Habibana. Diri ini amat jauh dari apa yang Habibana sebutkan,
ana jauh dari pribadi yang selalu terisi dengan sangka baik.
Namun, ana berbesar harap, mudah-mudahan ucapan Habibana menjadi
doa untuk ana.

Habibana, maaf ana ingin tanya…kenapa milis Majelis Rasulullah
selalu lama prosesnya untuk di browsing di malam hari, bahkan
sering terjadi kesalahan sehingga menyebabkan ana sulit untuk
membalas tulisan Habibana. Ketika ana sudah log in dengan user
ana ke dalam milis, lantas ana ingin membuka halaman lain
seperti membuka Forum, namun setelah sudah pindah ke dalam
halaman Forum, user ana tidak aktif, keadaannya seolah belum log
in, padahal username ana terlihat dalam member online. Sehingga
ana tidak memiliki akses untuk bertanya atau menjawab tulisan
Habibana. Maafkan kelancangan ana dalam bertanya kepada
Habibana.

Doakan ana Habibana supaya ana dapat selalu istiqomah mengikuti
Majlis Rasulullah yang Habibana asuh sampai menjelang ketiadaan
daya ana di hari nanti. Apakah dengan hanya mengikuti Majlis
Rasulullah ana dapat mendapatkan ijazah berupa nasab berguru
dari Habibana ? Dan sudikah Habibana meriwayatkan nasab berguru
yang Habibana dapatkan, selayaknya nasab silsilah Habibana ? Dan
ana mohon diberikan ijazah untuk membaca Risalah Dhiya ul Lami^
bi dzikril maulidin Nabiyyisy Syaafi^. Sebelum dan sesudahnya
ana haturkan terima kasih kepada Habibana.
Allahu yaftah ^alaika yaa Habibana

Wassalaamu^alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

admin Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/11/01 22:30 Habibana,
maaf ana ingin tanya…kenapa milis Majelis Rasulullah selalu lama
prosesnya untuk di browsing di malam hari, bahkan sering terjadi
kesalahan sehingga menyebabkan ana sulit untuk membalas tulisan
Habibana. Ketika ana sudah log in dengan user ana ke dalam milis,
lantas ana ingin membuka halaman lain seperti membuka Forum, namun
setelah sudah pindah ke dalam halaman Forum, user ana tidak aktif,
keadaannya seolah belum log in, padahal username ana terlihat
dalam member online. Sehingga ana tidak memiliki akses untuk
bertanya atau menjawab tulisan Habibana. Maafkan kelancangan ana
dalam bertanya kepada Habibana.

Mohon maaf sebelumnya, untuk pertanyaan teknis Hb. Munzir menyuruh
saya (red: admin) untuk menjawabnya.

Mengenai lamanya akses situs ini dimalam hari mungkin karena
koneksi webserver providernya yg sedang lambat , hal ini bisa
menyebabkan connection timeout karena lamanya response dari
webserver sehingga terkadang halaman situs tidak bisa dibuka.

Atau terkadang juga semisal anda sudah login dan sedang menjawab/
menulis pertanyaan dan waktu untuk menulis/menjawab pertanyaan
cukup lama (misal lebih dari 10 menit), ketika anda mengirim
tulisan tersebut, tiba2 muncul pesan error bahwa anda dianggap
belum login. Hal ini disebabkan karena, pada saat anda menulis
pertanyaan tersebut, tidak terjadi pertukaran data dari anda ke
server selama waktu anda menulis tersebut, apabila tidak terjadi
pertukaran data antara server dengan anda selama jangka waktu
tertentu (kalo gak salah 10 menit saya setnya), maka anda dianggap
sudah logout. Hal ini ditujukan agar orang lain tidak menggunakan
account anda saat anda lupa logout sesudah selesai membuka situs
ini.

Tips amannya, tulis saja dulu pertanyaan/jawaban yg akan di kirim
di notepad atau microsoft word, baru kalau sudah selesai login di
situs ini dan copy paste tulisan tersebut di situs ini, hal ini
ditujukan agar pertanyaan/jawaban yg sudah capai2 kita tulis tidak
hilang begitu saja (saya juga terkadang mengalaminya).

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/11/02 03:57 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya Keridhoan Nya semoga selalu melimpah kepada anda dan
keluarga,

terus terang saja saya malu sekali menuliskan sanad guru guru
saya, karena saya ini belum pantas menjadi murid mereka, mereka
semua adalah orang orang shalih, ^alim, hafidh Alqur^an,
Ahlulkhusyu, Ahlussujuud, jauh berbeda dengan kantong dosa
penyakitan yg bernama munzir ini, namun saya akan berdosa pula
bila menyembunyikan sanad guru guru mulia ini.

Guru saya : Al Allamah Al habib Umar bin hafidh, dari gurunya : Al
Allamah Alhabib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf, dari gurunya Al
Allamah Alhabib Abdullah bin Umar Assyatiri, dari gurunya Al
Allamah Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi (simtuddurar), dari
gurunya Al Allamah Alhabib Abdurrahman Almasyhur (shohibulfatawa),
dari gurunya Al Allamah Alhabib Abdullah bin Husein bin Thohir,
dari gurunya Al Allamah Alhabib Umar bin Seggaf Assegaf , dari
gurunya Al Allamah Alhabib Hamid bin Umar Ba?alawiy, dari gurunya
Al Allamah Alhabib Ahmad bin Zein Alhabsyi, dari gurunya Al
Allamah Alhabib Abdullah bin Alawi Alhaddad (shohiburratib), dari
gurunya Al Allamah Alhabib Umar bin Abdurrahman Alattas
(Shohiburratib), dari gurunya Al Allamah Alhabib Husein bin
Abubakar bin Salim, dari ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah
Alhabib Abubakar bin Salim (fakhrulwujud), dari ayahnya sekaligus
gurunya Al Allamah Alhabib Ahmad bin Abdurrahman Syahabuddin, dari
ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah Alhabib Abdurrahman bin Ali
(Ainulmukasyifiin), dari ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah
Alhabib Ali bin Abubakar (assakraan), dari ayahnya sekaligus
gurunya Al Allamah Alhabib Abubakar bin Abdurrahman Assegaf, dari
ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah Alhabib Muhammad
Mauladdawilah, dari ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah Alhabib
Ali bin Alwi Alghayur, dari ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah
Al Imam Faqihilmuqaddam Muhammad bin Ali Ba?alawiy, dari ayahnya
sekaligus gurunya Al Allamah Ali bin Muhammad Shahib Marbath, dari
ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah Al Imam Muhammad Shahib
Marbath bin Ali, dari ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah Al Imam
Ali Khali^ Qasam bin Alwi, dari ayahnya sekaligus gurunya Al
Allamah Al Imam Alwi bin Muhammad, dari ayahnya sekaligus gurunya
Al Allamah Al Imam Muhammd bin Alwi, dari ayahnya sekaligus
gurunya Al Allamah Al Imam Alwi bin Ubaidillah, dari ayahnya
sekaligus gurunya Al Allamah Al Imam Ubaidillah bin Ahmad
Almuhajir, dari ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah Al Imam Ahmad
Almuhajir bin Isa Arrumiy, dari ayahnya sekaligus gurunya Al
Allamah Al Imam Isa Arruumiy bin Muhammad Annaqib, dari ayahnya
sekaligus gurunya Al Allamah Al Imam Muhammad Annaqib bin Ali Al
Uraidhiy, dari ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah Al Imam Ali Al
Ureidhiy bin Jakfar Asshadiq, dari ayahnya sekaligus gurunya Al
Allamah Al Imam Jakfar Asshadiq bin Muhammad Albaqir, dari ayahnya
sekaligus gurunya Al Allamah Al Imam Muhammad Albaqir bin Ali
Zainal Abidin, dari ayahnya sekaligus gurunya Al Allamah Al Imam
Ali Zainal abidin Assajjad, dari ayahnya sekaligus gurunya Al
Allamah Al Imam Husein ra, dari ayahnya sekaligus gurunya Al
Allamah Al Imam Ali bin Abi Thalib kw dan para sahabat lainnya
radhiyallahu ?anhum, dari Guru mulia mereka Sayyidina Rasulillah
saw.

guru guru kita dimasa lalu yg di indonesia, seperti Habibana Ali
bin Abdurrahman Alhabsyi Kwitang, Al Allamah Alhabib salim bin
Jindan, Alhabib Umar bin Hud Alattas dll mereka mengambil sanad
guru gurunya bersambung pada sanad ketiga dan keempat diatas sanad
saya, demikian pula Syeikh Nawawi Albanteni (Banten), Syeikh Yasin
Fadani (Padang), dan demikian pula para kyai kyai besar masa lalu
di Pulau jawa dan Madura,

Masih ada sanad guru lainnya yaitu sanad saya yg bersambung kepada
Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidziy, Imam Syafii, Imam
nawawi, Imam Abdulqadir Al jailaniy, Imam Ghazali, dan imam imam
lainnya.

Kesemua yg hadir di majelis majelis kita berarti telah bersambung
sanadnya kepada mereka insya Allah, kita ahlussunnah waljamaah
adalah rantai antara murid dan guru, terus kepada nabi saw, kita
bukan bersanad pada buku,

walaupun buku pun kita jadikan rujukan, namun kita tidak mungkin
berpanut pd buku, karena buku tidak bisa berbicara dan dimintai
penjelasan bila kita tak mengerti, apalagi dimintai
pertanggungjawaban kelak dihari kiamat,
kita memanut pada guru, dan guru kita berpanut pd gurunya,
demikian hingga Nabi saw, jauh berbeda dengan ajaran ajaran baru
yg muncul akhir akhir ini, mereka tak punya sanad guru, karena
panutan mereka hanya buku semata, dan mereka lalu menafsirkan
dengan kemampuannya yg dangkal, dan mengandalkan kemampuan buku.

Saudaraku, kita mengenal Imam Ahmad bin Hanbal itu hafal 1 juta
hadits, namun ia tak mampu menuliskan semuanya di buku, ia hanya
menuliskan sekitar 20 ribu hadits dalam musnad nya, karena
tentunya ia sibuk dg ibadah dan pengajaran, di masa itu blm ada
computer dan alat cetak, yg ada hanya tulis tangan.., anda dapat
bayangkan dari 1 juta hadits yg dihafal Imam Ahmad, ternyata hanya
20 ribu yg tertulis dibuku, masih tersisa 980 ribu hadits yg tdk
tertulis..!, demikian pula Imam Imam Muhadditsin lainnya, berarti
mungkin puluhan juta hadits yg sirna,

Dan setelah hadtis2 itu ?ditulis tangan?, hanya beberapa persen
saja yg sempat awet, tidak rusak dan sempat dicetak hingga masa
kini,

bagaimana tidak?, saya belajar di Yaman di kota Tarim, disana
terdapat ratusan ribu buku tulisan tangan yg belum pernah dicetak
hingga kini, siapapula yg mau meluangkan waktu untuk mengetik
ratusan ribu buku itu??,

Kalau ini sudah seperti ini dizaman sekarang, maka logika kita
berapa juta buku yg pernah ditulis kemudian hilang, rusak, hancur,
dll sebelum sempat dicetak..?, hilang dimakan zaman..

Lalu apa solusinya?

solusinya adalah silsilah guru, karena buku tulisan sang guru
pastilah hanya secuil kecil dibanding ilmu yg diajarkannya pada
muridnya, bukankah demikian??, bukankah setiap guru pastilah lebih
sibuk mengajar daripada menulis buku??, bukankah bila ia mengajar
maka pastilah hanya sedikit saja yg sempat ia tulis dibuku??, dan
sisanya ada pada murid2nya?,

Nah.. maka seluruh ilmu itu masih terjaga..!,

dimana??,

pada murid2 mereka, lalu kepada muridnya, lalu kepada muridnya,
demikian hingga kini..

Apalah artinya ajaran baru ini yg baru sekarang ini mereka ingin
gembar gembor meluruskan syariah, dg hanya berpedoman pada buku??,
ilmu mereka ini tidak berbobot dan dhoif bila dibandingkan dengan
yg bersanad dg guru guru hingga Rasululla saw.

Saya ijazahkan Maulid Dhiya?ullami, untuk dicetak ulang,
disebarkan, diamalkan, oleh anda dan segenap pembaca sekalian

Demikian saudaraku yg kumuliakan,

Wallahu a?lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

alwibinahmad Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/11/04 18:05 Assalaamu?
alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu.

Syukurku berbulir tiada terhingga, rasa cinta ini makin
bertumbuh besar, termuliakan dengan bersambungnya nasab berguru
kami para pecinta Rasulullah SAW hingga kepada manusia yang
tercinta, Imam daripada para guru-guru mulia, Baginda Besar
Kanjeng Rasulullah Shallallahu^alaihi wa alihi wasallam.

Pula terhaturkan rasa terima kasih kepada guru kami yang mulia
Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawa yang dengan keberadaannya
mengikat kami para pecinta Rasulullah kepada rantai mulia, nasab
berguru melalui pribadi-pribadi agung nan mulia, guru-guru dari
kalangan wali min aulia illah, hingga kepada sang Nabi.
Keberkahan terbesar akan ilmu yang kami dapatkan teruntai mlalui
mata rantai mulia tersebut. Hubungan abadi antara guru dengan
murid-muridnya, yang terus menerus demikian hingga akhir zaman.
Inilah ilmu yang manfaat, Insya Allah, karena tersampaikan oleh
pribadi mulia Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawa (mata anallahu
bihi) yang mengabdikan hidupnya dengan menyampaikan risalah
mulia sang Nabi SAW, mengikat kami dengan kemuliaan yang
terlekat pada nasab berguru hingga kepada sang Nabi, mengikat
kami para murid dengan kecintaan terhadap sang Nabi, sehingga
mengalir keberkahan yang melimpah ruah dalam kehidupan kami.
Karena ilmu itu terus ada pada sanubari yang berpanutan kepada
gurunya dan terus kepada gurunya hingga tersampaikan kepada
Baginda Mulia Rasulillah SAW.

Terkhususkan rasa terima kasih ana kepada kepada Habibana Munzir
atas ijazah Risalah Maulid Dhiyaaul Lami? yang diberikan kepada
ana dan segenap pembaca. Doakan ana agar mampu mengemban
tanggung jawab yang tersirat dari ijazah tersebut. Mudah-mudahan
Habibana selalu dalam keadaan sehat dan ?afiat, dan dipanjangkan
umurnya dalam taat dan beribadah kepada Allah, sehingga kami
para murid senantiasa terjaga dalam keadaan istiqomah dengan
sabab terbimbingnya kami oleh Habibana.

Bolehkah ana tahu email Habibana? Sehingga jika ada pertanyaan
yang kiranya ingin ana tanyakan kepada Habibana namun ana malu
untuk ditampilkan di milis ini karena bersifat pribadi.

Jazakallahu khairal Jaza?. Barakallahu fika Yaa Habibana.
Wassalaamu?alaikum

To: Saudara Admin

Terima kasih atas info dan tipsnya. Namun, anan berharap
mudah-mudahan pada saat yang akan datang, milis Majelis
Rasulullah SAW menjadi lebih bagus, dan atraktif, agar para
pecinta Rasulullah semakin mudah untuk mengaksesnya dan semakin
up to date atas perkembangan Majelis Rasulullah SAW, dan tidak
mengalami gangguan apapun saat mengakses milis ini.
Mudah-mudahan kami para pecinta Rasulullah SAW termuliakan
dengan keberadaan Habibana Munzir Al-Musawa dan kesediaannya
mengasuh milis ini sebagai sarana penyambung komunikasi bagi
para pecinta Rasulullah SAW. Amin

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/11/05 01:31 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya keluhuran semoga selalu melimpah kepada anda dan keluarga,

wahai saudaraku yg kumuliakan, Allah semoga selalu mengikat kita
sebagai para pembela sang Nabi saw, amiin..

email pribadi saya : munzir[email protected] banyak pula
pertanyaan, curhat, dan masalah masalah pribadi dari khalayak ke
email saya, maka bila saya agak terlambat menjawab 2-3 hari mohon
dimaafkan karena banyak sekali yg masuk, dan mereka yg berbahasa
arab pun bertanya jawab lewat email itu, adapula yg dengan english
yg saya hrs alih bahasakan dulu baru dijawabkan kemudian dg dialih
bahasakan pula karena saya tak faham english, mereka terus
menuntut agar website ini segera dibikin english – indonesia,
programnya sudah kita siapkan, .
dalam waktu dekat insya Allah dengan doa anda dan semua pecinta
Nabi saw.

demikian saudaraku yg kumuliakan

wallahu a;lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

alwibinahmad Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/11/08 09:08 Assalaamu?
alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu.

Semoga mengalir kemuliaan dari guru-guru mulia Habibana, semoga
terbiaskan maqom mulia mereka kepada Habibana. Amin

Terima kasih kepada Habibana yang mulia Munzir bin Fuad
Al-Musawa, atas kesediaannya memberikan tempat bersandar dan
bercurah cerita. Memberikan jawaban atas semua pertanyaan.
Semoga keberkahan ilmu meliputi kami para murid Habibana, dengan
terus berpanut kepada Habibana dan tetap berjalan di bawah panji
Majelis Rasulullah SAW yang Habibana asuh, meskipun kami tidak
bisa bertanya ataupun bercerita sambil bertatap muka langsung
dengan Habibana.
Kami para murid bersama-sama mendoakan agar kiranya program yang
akan dicanangkan untuk milis MRS berupa pilihan bahasa
Indonesia-Inggris dapat segera terwujud dan terlaksana dan
berjalan dengan baik dan sempurna.

?Man lam yahzan bilmautil ?ulama fa huwa munafiq, fa huwa
munafiq, fa huwa munafiq?.
Siapa-siapa yang tidak bersedih atas kematian ?ulama, maka dia
munafik, maka dia munafik, maka dia munafik. Na?udzu billahi
minha.

Telah berpulang ke haribaan Allah Sang Maha Raja dari segala
kemuliaan. Senin, akhir waktu dhuha, 6 November 2006 bertepatan
14 syawal 1427 H, salah seorang waliullah besar, ulama? agung
yang selalu menebarkan kecintaan kepada Allah dan RaulNya dengan
senyum mulianya, As-Sayyid Al-Habib Ad-Da?i illallah Muhammad
Anis bin ?Alwi bin ?Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi
rahimahullahu wanafa?anabihi fid darain. Kepergian beliau
menambah catatan ditariknya ilmu agama secara perlahan-lahan
dari dunia hina ini. Kesedihan yang amat mendalam sudah
seharusnya dirasakan segenap Muslimin di dunia. Alangkah hati
ini akan amat merindukan senyumannya yang mulia dan indan yang
tertambat dalam sanubari ini.

Wallahu a?lam.
mailme[at]: [email protected]

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/11/11 09:55 A^dhamllahu
ajrukum, waghafarallahu lishahibikum, walbaqaa^u lillah wahdahu.

*(Ucapan takziah bagi yg wafat)

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

alwibinahmad Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/11/17 14:38
Salam^alaikum ya Habibana

Senantiasa ana menghiba kemuliaan teruntuk Habibana yang mulia.
Sehingga ana pun terteteskan kemuliaan tersebut.

Habibana yang mulia, mohon penjelasan mengenai pentingnya
seorang manusia muslim memiliki Syaikhul Mursyid dalam hidupnya.
Bagaimana kriteria guru yang kita jadikan Syaikhul Mursyid ? Dan
apabila mursyid kita meninggal, dapatkah kita menjadikan guru
yang lain sebagai mursyid kita ? Dapatkan kita menjadikan 2 guru
sebagai mursyid kita dalam saat yang sama ?

“Idzaa akramakan naasu limaalin aw lisulthoonin, falaa yu^jibka
dzaalik. Fa innal karaamata tazuulu bizawaalihima, liyu^jibka
idzaa akramuuka lidiinin aw adabin”
Mudah-mudahan Habibana selalu dalam keadaan bergembira.

Ana yang dho^if ini selalu mengharapkan kiranya Habibana selalu
menuntun dan membmbing ana menuju pribadi yang benar-benar
mencintai Rasulullah SAW lebih dari segalanya bahkan dirinya
sendiri. Mudah-mudahan kerinduan ana kepada Habibana memberikan
manfaat kepada ana sehingga turut termuliakan oleh cahaya
Habibana.

Barakallahu fiika ya Habibana.
Wassalaamu^alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Salam Ta^zhim teruntuk Habibana – 2006/11/18 11:26 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

cahaya kemuliaan Nya semoga selalu menuntun anda dalam kebahagiaan
selalu,

mengenai syeikh, mursyid, murabbiy, guru, kesemuanya sama saja,
yaitu seorang pembimbing dan pengajar kepada syariah islamiyah.

namun semakin jauh dari zaman nabi saw maka semakin terpisahlah
makna makna guru, karena guru yg sebenarnya adalah pengajar
syariah, pengajar makrifah, pembimbing kepada Allah swt.

namun kini guru guru mulai terpisah, mereka tak perduli dengan
keadaan muridnya, mereka hanya tahu mengajar dan selesai, muridpun
hanya tahu belajar dan selesai,

bukan ini makna guru dalam islam yg sebenarnya, guru adalah ayah
ruhani bagi setiap muridnya, membimbing mereka dengan syariah dan
makrifah kepada Allah swt,

dan muridpun bukan sekedar pelajar, namun layaknya seorang anak
dan pennuntut ilmu yg berkhidmah kepada gurunya.

dizaman zaman terdahulu, setiap ayah adalah guru pertama bagi
anaknya, barulah setelah itu sang anak akan mengenal guru lainnya
setelah ayahnya, berbeda dg masa kini.

maka ketika murid berbakti pada gurunya dan memuliakan gurunya,
dan gurupun mendoakan murdnya dan memperhatikannya bagai anak anak
kandungnya sendiri, maka disinilah mengalir cahaya ilmu yg
terwariskan dari Rasul saw.

guru mulia adalah guru yg dapat memberi contoh tauladan pada
muridnya, yg dapat dipanut sebagai sosok sunnah, cukup mendalami
ilmu syariah dan mengamalkannya, mencintai Allah dan Rasul Nya,
sosok mereka ini walaupun tak selalu bertemu dg muridnya namun
mereka ini adalah mendidik ruh murid2nya, sebagaimana ikan dapat
mendidik anak anaknya dengan pandangan mata, demikian dan lebih
lebih lagi Murabbiy Ruh..

kalau satu orang bernama munzir ini belum mampu menjadi murid yg
baik, bagaimana akan dijadikan guru atau pendidik..

wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=1554

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments