sahabat syiah – 2006/11/20

0
86

plastik sahabat syiah – 2006/11/20 19:44 Bismillahirrahmanirrohim …

Assalamu^alaikum ya Habib Munzir al Musawa …
Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan rahmatnya kepada Habib
untuk bisa selalu membimbing kita dijalan lurus…

Ada sahabat saya yg syiah mengungkapkan ttg sejarah ttg sahabat
Usman bin Affan yg koruptor dan nepotisme, atau tentang sahabat
Umar bin Khatab yg pernah menghardik Nabi SAW, atau ttg sahabat
Abu Bakar yg merampas hak waris atas Fatimah aZahra.

Bagaimana menyikapi sejarah yg seperti itu, karena sempet membawa
saya sedih.

Terima Kasih atas pencerahannya…

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:sahabat syiah – 2006/11/21 12:07 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Limpahan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada anda dan
keluarga,

mengenai penghinaan dan fitnah pd para sahabat adalah penghinaan
atas Nabi saw, menghina salah satu dari Khulafa^urrasyidin
hukumnya kufur, dan menghina Utsman bin Affan ra adalah menghina
Rasul saw karena ia Menantu Rasul saw dua kali, dua putri Rasul
saw dinikahkan oleh Rasul saw pada Utsman bin Affan ra, mereka
menganggap Rasul saw itu bodoh memilih mantu seorang koruptor dan
nepotisme, padahal Rasul saw banyak tahu kejadian yg akan terjadi,
bahkan wafatnya ustman Rasul saw mengetahuinya, wafatnya Ali kw,
wafatnya husein bin ali ra Rasul saw mengetahuinya dan
mengabarkannya jauh sebelum terjadi.

mereka ini mengambil sejarah yg sesat dan kebodohan yg nyata,
karena kalau benar itu terjadi maka mereka telah menganggap Ali
bin Abi Thalib kw pengecut dan pengkhianat agama pula, karena Ali
kw berdiam diri saja melihat kebatilan.

Umar bin Khattab ra dan Abubakar ra adalah mertua Rasul saw, maka
fahamlah kita bahwa Abubakar, Umar, Utsman, Ali radhiyallahu^anhum
kesemuanya adalah kerabat dg Rasul saw.

faham mereka ini adalah faham yg berkedok pecinta ahlulbait namun
mereka adalah pengkhianat ahlulbait dan musuh besar ahlulbait

kita bertanggungjawab wahai saudaraku untuk menumpas kesesatan ini
dengan mengajak mereka pada kebenaran, demikian saudaraku yg
kumuliakan,

wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

wiribi Re:sahabat syiah – 2008/01/29 01:53 Salam Habib yang dirahmati
Allah

Tentang Umar bin Khattab:

Bukankah benar bahwa Umar bin Khattab pernah melakukan perbuatan
yang keji terhadap Nabi Saw? Tidakkah antum melihat salah satu
buktinya yang telah menolak sunah dan mencela Nabi? Berikut ini
adalah bukti riwayatnya di dalam Sahih Bukhari juz 1 Bab Ilmu:

Ibnu Abbas berkata: “Ketika Nabi bertambah keras sakitnya, beliau
berkata, ^Bawalah kemari kertas supaya kamu dapat menuliskan
sesuatu agar kamu tidak lupa nanti.^ Kata Umar bin Khattab, ^Sakit
Nabi bertambah keras. Kita telah mempunyai Kitabullah (Qur^an);
cukuplah itu!^ Para sahabat (yang hadir ketika itu) berselisih
pendapat, dan menyebabkan terjadinya suara gaduh. Berkata Nabi,
^Aku harap Anda semua pergi! Tidak pantas Anda bertengkar di
hadapanku!^ Ibnu Abbas lalu keluar dan berkata, ^Alangkah
malangnya, terhalang mencatat sesuatu (wasiat sunnah) dari
Rasulullah.^”

Lihatlah, para sahabat berbeda pendapat, ada yang setuju ada yang
tidak setuju Nabi menuliskan wasiat beliau yang terakhir untuk
dituliskan. Umar bin Khattab menolak wasiat sunnah dari Nabi,
katanya sudah cukup dengan Qur^an saja. Perlakuan Umar sangat
bertentangan dengan Al-Qur^an.

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al-Hasyr:
7)

Kemudian Umar menghina Nabi bahwa Nabi sakitnya bertambah keras.
Hal ini menunjukkan bahwa Umar tidak beriman kepada Kenabian
Muhammad saw. Karena segala perkataan Nabi baik dia sedang sakit
ataupun sehat tetap perkataannya adalah wahyu Allah.

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.” (QS.
An-Najm: 3-5)

Dan sikap dan perilaku mereka (para sahabat termasuk Umar) telah
bertentangan dengan ayat-ayat Allah sehingga terhapuslah seluruh
amal mereka (kualat).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu
melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan
suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu
terhadap sebagian yang lain, supaya tidak terhapus (pahala)
amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.” (QS. Al-Hujuraat: 2)

Layakkah kita menjadikan mereka yang menentang Allah dan Rasul-Nya
sebagai pemimpin Islam? Layakkah kita menjadikan mereka hujjah,
padahal telah jelas kejahatan mereka dan mereka akan dimasukkan ke
dalam Neraka?

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,
Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya
itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisaa: 115)

Tentang Abu Bakar:

Masalah tanah Fadaq pun telah tertulis jelas di dalam kitab-kitab
Ahlussunnah itu sendiri.

Di dalam Shahih Bukhari, diriwayatkan dari Aisyah (Ummul Muminin),
bahwa setelah wafatnya Rasulullah Saw, Fatimah, putri sang Nabi
meminta kepada Abu Bakar agar memberikan warisannya dari harta fa
i yang ditinggalkan mendiang ayahnya.

Mendengar jawaban Abu Bakar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw
pernah bersabda bahwa beliau tidak boleh diwarisi dan harta
peninggalannya merupakan sedekah, maka Fatimah marah dan tidak
lagi mau berbicara dengan Abu Bakar. Bahkan Fatimah tidak mau
menegur Abu Bakar sampai Fatimah wafat, 6 bulan setelah wafatnya
Rasulullah Saw.

Kepada Abu Bakar, Fatimah juga meminta bagiannya dari peninggalan
Rasulullah Saw berupa harta di Khaibar, di Fadak, dan di Madinah.

Akan tetapi Abu Bakar menolaknya seraya berkata, Aku akan tetap
setia mengamalkan segala yang pernah dilakukan Rasulullah Saw. Aku
tidak berani meninggalkkannya barang sedikit pun. Aku takut kalau
menyimpang dari perintah beliau. Mengenai harta yang di Madinah
sudah diberikan Umar kepada Ali dan al-Abbas. Jadi bagian itu
sudah dikuasai Ali. Lalu mengenai harta di Khaibar dan di Fadak
masih di tangan Umar. Kata Umar, kedua harta sedekah Rasululah Saw
itu akan tetap dipertahankan dan diserahkan kepada khalifah umat,
sebagaimana pesan beliau sendiri. Sampai sekarang harta itu masih
ada dan tetap akan dipergunakan sebagaimana mestinya. (Lihat
Sahih Bukhari Juz 4 juga di dalam Sahih Muslim dan Ahmad bin
Hambal di dalam Musnadnya)

Dari hadits Shahih Bukhari di atas ini kita melihat Sayyidah
Fatimah marah kepada Abu Bakar, maka timbul sebuah pertanyaan baru
dari kasus ini : Tidak pernahkah Abu Bakar mendengar sebuah hadits
yang juga tercatat di dalam Shahih Bukhari yang menyatakan bahwa
Rasulullah pernah bersabda kepada Sayyidah Fatimah: Fatimah
adalah bagian dari diriku, maka barangsiapa yang membuatnya marah
berarti juga telah membuatku marah! (Lihat Sahih Bukhari Juz 5
diriwayatkan dari Al-Miswar bin Makhrama)

“Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab
yang pedih.” (QS. At-Taubah: 61)

Kedua hadits di atas diriwayatkan oleh Bukhari dan terekam di
dalam Jami Al-Shahih-nya. Apakah mungkin pernyataan Rasulullah
Saw ini cuma gurauan belaka, canda atau omongan tanpa dasar? Tentu
saja tidak. Tidak mungkin Rasulullah Saw akan mengucapkan
kata-kata yang sia-sia, apalagi gurauan dan yang semacamnya.
Apalagi hadits ini juga diriwayatkan oleh banyak perawi lainnya
seperti Tirmidzi, al-Hakim, Muslim dan banyak lagi.

Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. dan
tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya.
(QS. Al-Najm: 2-3)

Tentang Utsman bin Affan:

Berikut ini adalah beberapa bukti kebathilan Khalifah Utsman, dia
telah memberikan khums Afrika Utara kepada Marwan bin Hakam,
kemudian Marwan membelanjakannya untuk membina istana. Justru itu
perbuatannya adalah bertentangan dengan ayat Surah al-Anfal: 41
sebagaimana juga ia telah dinyatakan oleh Ibn Abd Rabbih: “Di
antara kebencian orang banyak terhadap Utsman ialah memberi Fadak
kepada Marwan, dan apabila dia membuka Afrika Utara ia mengambil
khums dan memberikannya kepada Marwan.”(Lihat referensi
Ahlussunnah: Ibn Abd Rabbih, al-Iqd al-Farid, II, hlm. 261; Ibn
Qutaibah, Al-Imamah wal-Siyasah, I, hlm. 32)

Khalifah Utsman telah memukul Abu Dzar kemudian mengusirnya ke
Rabzah. Tindakannya itu ialah disebabkan Abu Dzar mengkritiknya
karena menggunakan harta Baitul Mal untuk keluarganya. (Lihat
referensi Ahlussunnah: Ibn Abd al-Birr, al-Isti^ab, I, hlm. 114;
al-Ya^qubi, Tarikh, II, hlm. 162; al-Syahrastani, al-Milal, I,
hlm. 26) Abu Dzar berkata: “Sesungguhnya anda telah melakukan
perkara yang tidak ada di dalam Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.
Demi Tuhan, aku melihat kebenaran dipadamkan, kebatilan
dihidupkan, kebenaran dibohongi, cintakan kebendaan tanpa
ketakwaan. (Lihat referensi Ahlussunnah: al-Ya^qubi, Tarikh, II,
hlm. 16)

Khalifah Utsman telah mengambil tempat khas (hima) untuknya dan
kerabat-kerabatnya. Dia melarang kaum Muslimin menggunakan
tempat-tempat tersebut yang mengandungi rumput-rumput dan
lain-lain, sedangkan Rasulullah SAW menjadikan tempat-tempat
tersebut milik bebas kaum Muslimin yaitu mereka bebas memiliki
air, rumput, dan api secara saksama. Rasulullah SAW bersabda:
“Kaum Muslimin berkongsi di dalam tiga perkara, rumput-rumputan,
air dan
api.” (Lihat referensi Ahlussunnah: al-Halabi, Sirah Nabawiyyah,
II, hlm. 78; Ibn Qutaibah, al-Imamah wal-Siyasah, I, hlm. 32)

Tetapi Khalifah Uthman telah membina rumah-rumah mewah untuk
isterinya Na^ilah dan anak perempuannya Aisyah dengan menggunakan
wang Baitul Mal. Oleh itu perbuatannya adalah bertentangan dengan
Sunnah Rasulullah SAW, dan tidak heranlah jika kaum Muslimin
mengkritiknya. (Lihat referensi Ahlussunnah: Ibn Qutaibah,
al-Imamah wal-Siyasah, I, hlm. 32]

Khalifah Utsman telah memberikan pungutan zakat Qadha^ah (di
Yaman) kepada al-Hakam bin al-As sebanyak 300,000 Dirham. (Lihat
referensi Ahlussunnah: al-Baladhuri, Ansab al-Asyraf, V, hlm. 28).
Sedangkan al-Hakam adalah orang yang telah diusir dan dilaknati
oleh Rasulullah SAW. (Lihat referensi Ahlusunnah: al-Ya^qubi,
Tarikh, II, hlm. 145)

Khalifah Uthman telah memberikan wang Baitul Mal kepada Sa^id bin
al-As bin Umaiyyah sebanyak 100,000 Dirham. Lantaran itu Ali,
al-Zubair, Talhah, dan Abdur Rahman bin Auf menentangnya.(Lihat
referensi Ahlussunnah: al-Baladhuri, Ansab al-Asyraf, V, hlm. 28)

Habib Munzir yang saya cintai, begitu banyak dan jelas bukti-bukti
kebatilan mereka baik semasa Nabi Saw hidup maupun telah wafat,
akan tetapi kenapa banyak ulama Ahlussunnah yang menutup-nutupi
tentang kebenaran ini?

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk,
setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka
itu dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh semua (mahluk) yang
dapat melaknati.” (QS. Al-Baqarah: 159)

Umat Islam Syiah tidaklah berkedok, berkhianat kepada Ahlulbait
atau apapun seperti apa yang Antum tuduhkan, umat Islam Syiah
insyaAllah benar-benar menjalani Agama dengan belajar, dan terus
belajar, mengkaji Islam secara menyeluruh, baik dari kitab2
Ahlussunnah hingga sampai kitab Wahabi sekalipun agar terlihat
mana golongan yg benar dan mana golongan yang salah. Semoga kita
dapat kenal lebih dekat lagi demi persatuan Islam dan antar
Mazhab.

Afwan Habib, inilah kajian ilmiah yang didapat dari kitab-kitab
besar Ahlussunnah Wal Jama^ah. Semoga dapat dikaji dengan akal
sehat dan hati yang bersih, dan juga terlepas dari bebagai bentuk
fanatisme kemazhaban di dalam Islam ini demi terungkapnya Hak dan
Bathil didalam kehidupan umat Islam.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:sahabat syiah – 2008/01/29 09:30 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu
menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
masya Allah.., sangat dalam sekali kebencian syiah terhadap
keluarga Rasulullah saw, bukankah Abubakar shiddiq ra adalah
mertua beliau saw?

Abubakar, Umar, Ustman, dan Ali radhiyallahu ^anhum adalah
keluarga Rasulullah saw, karena Abubakar ra adalah mertua Rasul
saw, dan Umar bin Khattab ra adalah mertua Rasul saw, dan Utsman
bin Affan ra adalah menantu Rasul saw, demikian pula Ali bin Abi
Thalib kw adalah menanti Rasul saw.
kita kupas satu persatu :
1. Khalifah Abubakar shiddiq ra
masalah tanah fadak riwayat Imam Bukhari ini, jangan anda
terjemahkan dengan hawa nafsu, fahami dulu syarah tentang hadits
itu,

kita lihat syarh tentang hadits ini, Berkata Al Hafidh Al Imam Ibn
Hajar didalam kitabnya Fathul Baari Bisyarah Shahih Bukhari :
Bahwa Fathimah ra marah bukan karena ditolak, namun karena
Abubakar shiddiq ra mendengarnya bukan dari Rasul saw namun dari
orang lain, dan berkata Imam Ibn Hajar pada halaman yg sama :
diriwayatkan oleh Al Baihaqiy dari Assya^biyy bahwa kemudian
Abubakar shiddiq ra menjenguk Fathimah ra, dan berkata Ali bin Abi
Thalib kw kepada Fathimah ra : “Wahai Fathimah, Ini Abubakar mohon
izin menghadapmu..”, maka berkata Fathimah ra : apakah kau
mengizinkannya? (lihat akhlak Istri terhadap suami, tak mau
menemui tamu walaupun khalifah kecuali dengan izin suaminya) , Ali
kw berkata : betul,
maka Fathimah ra mengizinkan Abubakar shiddiq ra menjumpainya,
lalu Abubakar shiddiq ra meminta maaf dan ridho pada Fathimah ra,
hingga Fathimah ra ridho padanya.

dan riwayat ini menyelesaikan permasalahan dan anggapan permusuhan
Abubakar ra dengan Fathimah ra.
(Fathul Baari Bisyarah Shahih Bukhari Bab Fardhul Khumus)

dan berkata para Muhadditsin, bahwa menghindarnya fathimah ra dari
Abubakar dan tak mau bicara lagi dg nya adalah menghindari
pembahasan tentang hal yg sama.

dijelaskan pula oleh Imam Nawawi bahwa masalah tanah fadak yg tak
dirubah oleh Abubakar ra itu diteruskan hingga dimasa Khalifah Ali
bin Abi Thalib kw pun demikian, tidak dirubah, maka jika Abubakar
ra salah dalam hal ini atau Umar ra, mestilah Utsman ra
mengubahnya, atau mestilah Ali bin Abi Thalib kw mengubahnya,
namun ternyata hal itu tetap diberlakukan di masa Ali bin Abi
Thalib kw.

tentunya penentangan masalah ini merupakan penentangan pula pada
keputusan Imam Ali bin Abi Thalib kw yg tidak merubahnya, tentunya
mereka dalam kebenaran dan syiah lah yg tertuduh.

Abubakar shiddiq ra berkata : “Berbaktilah kepada Rasulullah saw
dengan memperhatikan keluarganya (Shahih Bukhari Bab Manaqib
ALhasan walhusein).

2. Khalifah Umar bin Khattab ra
dalam hadits itu, anda telah jauh memfitnah Amirul mukminin Umar
bin Khattab ra, lihatlah matan hadits, bahwa Ibn Abbas ra yg
mengatakan bahwa Rasul saw telah sakit parah, itu ucapan Ibn Abbas
ra, bukan ucapan Umar ra, maka melihat keadaan itu Umar ra tak
tega Rasul saw harus sibuk pula menulis wasiat, sehingga ia
berkata : “tidak perlu..,cukup Alqur;an..”, karena ia sangat tidak
tega melihat keadaan Rasul saw yg sudah sangat parah, dan ia pun
kemudian berkata : keadaan Rasul saw sudah parah..!, ini adalah
cinta dan takdhim Umar ra kepada Rasul saw.

sebagaimana dijelaskan oleh Al Hafidh Imam Ibn Hajar dalam syarah
hadits ini : “Jika hal itu merupakan wasiat penting, maka Rasul
saw akan menulisnya kemudian, karena saat itu Rasul saw tidak
langsung wafat, namun masih berlangsung beberapa hari dan keadaan
beliau membaik sesudah kejadian itu yaitu beberapa sebelum
wafatnya, maka mestilah Rasul saw menuliskannya jika hal itu
memang mesti disampaikan, ternyata Rasul saw tak menuliskannya.

dan berkata pula Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy dalam halaman yg
sama, bahwa salah satu hikmah perbuatan Khalifah Umar ra itu
adalah juga menutup kemungkinan fitnah dari munafikin, karena akan
menjadi sebab sangkalan dan fitnah oleh orang orang munafik bahwa
Rasul saw menulisnya dalam keadaan setengah sadar (Fathul Baari
Bisyarah Shahih Bukhari Bab Manaqib)
seluruh sanggahan anda terhadap Khalifah Umar bin Khattab ra telah
dijawab oleh Imam Ali kw, sebagaimana riwayat berkata Ibn Abbas ra
ketika Umar bin Khattab ra telah wafat dan direbahkan
diranjangnya, maka orang orang berdesakan mendoakannya, dan
menyalatkannya sebelum diangkat, dan aku (ibn Abbas ra) berada
diantara mereka, tanpa kusadari maka seorang lelaki memegang
pundakku, ternyata Ali bin Abi Thalib (kw), maka ia mengucapkan
tarahham (mengucap Allah yarhamhu/Allah merahmatinya), dan ia (Ali
kw) berkata : Tiadalah seseorang yg meninggalkanku (wafat) yg
lebih kuinginkan aku seperti amalnya, kecuali engkau (wahai Umar),
Demi Allah.., sungguh perkiraanku Allah telah menjadikanmu bersama
dua sahabatmu (Khalifah Abubakar ra dan Rasulullah saw), dan telah
sering kudengar Nabi saw berkata : Aku berangkat bersama Abubakar
dan umar, aku datang bersama Abubakar dan Umar, aku keluar bersama
abubakar dan umar (Shahih Bukhari bab Manaqib Umar ra).
Berkata Imam Ibn Hajar dalam syarah hadits ini menukil hadits
shahih lainnya bahwa yg dimaksud Ali kw adalah tiada orang yg
lebih afdhal amalnya saat itu (setelah wafatnya Rasul saw dan
ABubakar) yg lebih afdhal amalnnya dari Umar ra (Fathul Baari
Bisyarah Shahih Bukhari Bab Manaqib Umar ra)

Kalau Umar bin Khattab ra ini penjahat sebagaimana fitnah orang
syiah, sungguh Imam Ali kw telah mendambakan memiliki amal seperti
amal Khalifah Umar ra.
Mana yg akan anda pegang?, kesaksian Imam Ali kw atau fitnahan
syiah..?

3. Khalifah Utsman bin Affan ra
Berkata Abi Musa ra : Rasul saw masuk ke sebuah ruangan dan
menyuruhku menjaga dipintunya, lalu datanglah Abubakar ra dan aku
mohon izin pada Rasul saw kukatakan abubakar datang, maka Rasul
saw berkata persilahkan ia masuk dan beri kabar gembira ia dengan
sorga, lalu datang Umar ra dan Utsman dg ucapan Rasul saw yg sama
(Shahih Bukhari Bab Manaqib Utsman ra).
Jelas sudah Rasul saw menyaksikan bahwa ketiga orang tsb adalah
ahli sorga, sudah diberi kabar tentang sorga jauh sebelum mereka
wafat.
Demikian pula kita Rasul saw mendaki gunung uhud bersama Abubakar
ra dan Umar ra dan Utsman ra, lalu Gunung uhud berguncang, maka
Rasul saw berkata : Tenanglah wahai Uhud, sungguh diatasmu adalah
Nabi, shiddiq, dan dua orang syahid (Shahih Bukhari Manaqib
Utsman ra).
Ketika datang seseorang pada Ibn Umar ra dan berkata : tahukah kau
bahwa Utsman bin Affan ra tidak ikut perang Uhud?, Ibn Umar
berkata : betul, lalu orang itu berkata lagi : tahukah kau bahwa
Utsman tidak hadir perang Badr?, Ibn Umar ra berkata : betul, lalu
orang itu berkata lagi : tahukah kau bahwa Utsman tidak hadir Bai
aturridhwan..?, ibn Umar berkata : betul.
Lalu Ibn Umar berkata : kemarilah.., mengenai ketidak hadirannya
pada perang Uhud maka sungguh Allah telah memaafkannya, mengenai
ketidak hadirannya pd perang Badr adalah karena ia menjaga putri
Rasul saw yg sedang sakit, dan ketidak hadirannya di Bai
aturridhwan saat itu adalah karena Rasul saw mengutusnya ke
Makkah, dan maka saat Bai;aturridhwan maka Rasul saw berkata : Ini
adalah tangan Utsman (seraya mengangkat tangan kanannya) lalu
menyatukan kedua tangannya seraya bersabda : ini untuk kesaksian
bai;at Utsman (Shahih Bukhari bab Manaqib Ustman ra)
Alangkah indahnya tangan Utsman ray g telah diwakili oleh tangan
Rasul saw dalam Bai;aturridhwan,
Demikianlah riwayat riwayat shahih dan tsiqah, dengan inilah Imam
Imam Ahlul Bait tak henti hentinya mengucap Radhiyallahu anhu
pada sahabat khususnya Khulafa Urrasyidin
Kalau versi syiah tampaknya mertua dan menantu Rasul saw
berkhianat setelah wafatnya Rasul saw, mereka samakan dengan
cerita raja raja Persia kafir atau raja raja fir aun yg setelah
wafat rajanya maka hancur leburlah keluarga dengan perebutan
kekuasaan dan kelicikan, mirip sinetron masa kini, rebutan tanah
wares, rebutan jabatan, rebutan kekuasaan,

masya Allah busuknya akidah syiah terhadap sejarah islam.

Mereka tak membahas apa apa selain caci maki dan laknat.., inikah
pengikut ahlulbait..?

Mana sanad kalian terhadap ahlulbait..?,
mana perbuatan kalian yg mencontoh Ahlulbayt..?,

maka tidak bisa disalahkan jika orang mengatakan syiah ini ciptaan
Yahudi, memang diciptakan untuk menghancurkan islam, hingga semua
murid dan keluarga Rasul saw adalah terlaknat dan kafir, Cuma
beberapa gelintir saja yg bukan terlaknat.

Duh..

wahai yg mengaku pengikut Imam Ali kw, ketahuilah Imam Ali kw
memuliakan Umar ra dan Abubakar ra,
Imam Ali kw melarang mencaci Muawiyah dan pengikutnya,

wahai yg Mengaku Ummat Muhammad saw.., Sungguh Nabimu Muhammad saw
menyaksikan bahwa ABubakar, Umar, Ustman radhiyallahu^anhum adalah
penduduk sorga, shiddiq dan syahid..

siapa nabi kalian..?

siapa Imam Kalian..?

siapa guru guru kalian..?

siapa yg kalian panut..?

dengarkan sabda Muhammad Rasulullah saw : “Jangan kalian caci
sahabat sahabatku, sungguh jika kalian menginfakkan segunung uhud
emaspun belum menyamai segenggam tangan mereka! (Shahih Bukhari).

walillahittaufiq

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

satala Re:sahabat syiah – 2008/02/09 01:11 munzir tulis:

2. Khalifah Umar bin Khattab ra
dalam hadits itu, anda telah jauh memfitnah Amirul mukminin Umar
bin Khattab ra, lihatlah matan hadits, bahwa Ibn Abbas ra yg
mengatakan bahwa Rasul saw telah sakit parah, itu ucapan Ibn Abbas
ra, bukan ucapan Umar ra, maka melihat keadaan itu Umar ra tak
tega Rasul saw harus sibuk pula menulis wasiat, sehingga ia
berkata : “tidak perlu..,cukup Alqur;an..”, karena ia sangat tidak
tega melihat keadaan Rasul saw yg sudah sangat parah, dan ia pun
kemudian berkata : keadaan Rasul saw sudah parah..!, ini adalah
cinta dan takdhim Umar ra kepada Rasul saw.

sebagaimana dijelaskan oleh Al Hafidh Imam Ibn Hajar dalam syarah
hadits ini : “Jika hal itu merupakan wasiat penting, maka Rasul
saw akan menulisnya kemudian, karena saat itu Rasul saw tidak
langsung wafat, namun masih berlangsung beberapa hari dan keadaan
beliau membaik sesudah kejadian itu yaitu beberapa sebelum
wafatnya, maka mestilah Rasul saw menuliskannya jika hal itu
memang mesti disampaikan, ternyata Rasul saw tak menuliskannya.

dan berkata pula Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy dalam halaman yg
sama, bahwa salah satu hikmah perbuatan Khalifah Umar ra itu
adalah juga menutup kemungkinan fitnah dari munafikin, karena akan
menjadi sebab sangkalan dan fitnah oleh orang orang munafik bahwa
Rasul saw menulisnya dalam keadaan setengah sadar (Fathul Baari
Bisyarah Shahih Bukhari Bab Manaqib)…

Assalmualaikum wr wb..

Semoga Allah SWT Selalu memudahkan segala urusan habibana baik
dunia maupun di akhirat.. Amiin..

Ya habibana.. didalam jawaban habib mengatakan bahwa nabi mau
menulis wasiat..??

1. Bukannya nabi bersifat ummi (tidak bisa baca dan tulis) ?
2. jika ana salah… tlg di jelaskan mksd ummi terhadap nabi
Muhammad SAW. ?

Terima kasih banyak ya habibana … atas perhatiannya thd umat.
Doakan saya supaya bisa mempunyai keturunan yg mengajarkan kalimat
Tauhid dan membawa risalah Muhammad SAW… Amiin …

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:sahabat syiah – 2008/02/09 01:45 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu
menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
betul, Nabi adalah tidak membaca dan menulis, maksud hadits tsb
adalah Rasul saw minta dibawakan kertas dan pena, untuk meng imla/
mendiktekan wasiat yg akan ditulis oleh sahabat.

Rasul saw tidak membaca dan menulis, demikian makna kalimat Ummiy.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=1804

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments