Qobliyah Jumat tidak ada

0
165

uzie Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/11 19:47 Assalaamu^alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Semoga Allah SWT selalu memberikan habib dan keluarga kesehatan
dan kekuatan dalam membimbing kami-kami ini.
Habib yang saya muliakan. Ana jadi bingung nih waktu dapet email
yang isinya mengatakan bahwa Sholat Sunnat Qobliyah Jumat itu
tidak ada.
Masalahnya slama ana ngaji ma guru ana, guru ana ga pernah ngomong
bgitu malah guru ana juga ngerjain sholat qobliyah Jumat sehingga
ana sebagai muridnya juga ngerjain sholat sunnah tersebut.
Tapi waktu dapat email ini ana jadi bingung nih, apakah benar
isinya kalo benar berarti sia-sia donk ibadah sunnah ana. Mohon
penjelasaannya ya bib biar saya yang masih awam jadi tau..
//—Artikel Mulai dari Sini..–//

SHALAT SUNNAH QABLIYAH JUM^AT
Oleh : Wahid bin ^Abdis Salam Baali.
http://www.almanhaj.or.id/content/2167/slash/0

Di antara kaum muslimin ada yang setelah mendengar adzan pertama
langsung
berdiri dan mengerjakan shalat dua rakaat sebagai shalat sunnah
Qabliyah
Jum^at.

Dalam hal ini perlu saya katakan, saudaraku yang mulia, shalat
Jum^at itu
tidak memiliki shalat sunnah Qabliyah, tetapi yang ada adalah
shalat
Ba^diyah Jum^at.

Memang benar telah ditegaskan bahwa para Sahabat رضـوان الله
عليهـم jika
salah seorang dari mereka memasuki masjid sebelum shalat Jum^at,
maka dia
akan mengerjakan shalat sesuai kehendaknya, kemudian duduk dan
tidak berdiri
lagi untuk menunaikan shalat setelah adzan. Mereka mendengarkan
khuthbah dan
kemudian mengerjakan shalat Jum^at. Dengan demikian, shalat yang
dikerjakan
sebelum shalat Jum^at adalah shalat Tahiyyatul Masjid dan shalat
sunnat
mutlaq.

Dan hadits-hadits yang diriwayatkan berkenaan dengan shalat sunnah
Qabliyah
Jum^at adalah dha^if, tidak bisa dijadikan hujjah (argumen),
karena suatu
amalan Sunnah itu tidak bisa ditetapkan, kecuali dengan hadits
yang shahih
lagi dapat diterima.

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-^Atsqalani rahimahullah mengatakan:
Diriwayatkan
oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban melalui jalan Ayyub dari Nafi^, dia
mengatakan, “Ibnu ^Umar biasa memanjangkan shalat sebelum shalat
Jum^at dan
mengerjakan shalat dua rakaat setelahnya di rumahnya. Dan dia
menyampaikan
bahwa Rasulullah Shallallahu ^alaihi wa sallam biasa melakukan hal
tersebut.”

Hadits ini dijadikan hujjah oleh an-Nawawi dalam kitab,
al-Khulaashah untuk
menetapkan shalat sunnah sebelum shalat Jum^at seraya memberikan
komentar,
bahwa ucapan Ibnu ^Umar, “Dan dia biasa melakukan hal tersebut,”
kembali
pada ucapannya, “Dan dia mengerjakan shalat dua rakaat setelah
shalat Jum^at
di rumahnya.” Dan hal itu ditunjukkan oleh riwayat al-Laits dari
Nafi^ dari
^Abdullah bahwasanya jika telah mengerjakan shalat Jum^at dia
kembali pulang
untuk kemudian mengerjakan shalat sunnah dua rakaat di rumahnya
dan
selanjutnya dia mengatakan, “Rasulullah Shallallahu ^alaihi wa
sallam biasa
melakukan hal tersebut.” Diriwayatkan oleh Muslim.

Adapun ucapannya, “Ibnu ^Umar biasa memanjangkan shalat sebelum
shalat
Jum^at,” maka yang dimaksudkan adalah setelah masuk waktu shalat
sehingga
tidak bisa menjadi marfu^, karena Rasulullah Shallallahu ^alaihi
wa sallam
biasa keluar ke masjid jika mata-hari sudah tergelincir lalu
beliau
menyampaikan khutbah dan setelah itu mengerjakan shalat Jum^at.
Jika yang
dimaksudkan adalah sebelum masuk waktu shalat, maka yang demikian
itu
merupakan shalat sunnah mutlaq, dan bukan shalat rawatib. Dengan
demikian,
tidak ada hujjah di dalamnya yang menunjukkan adanya shalat sunnah
Qabliyah
Jum^at, tetapi ia merupakan shalat sunnah mutlaq.

Dan telah disebutkan adanya anjuran melaku-kan hal tersebut
-seperti yang
telah disampaikan sebelumnya- di dalam hadits Salman dan lainnya,
yang di
dalamnya dia mengatakan, “Kemudian dia mengerjakan shalat yang
diwajibkan
kepadanya.”

Selain itu, ada juga hadits-hadits dha^if yang diriwayatkan
berkenaan dengan
shalat sunnah Qabliyah Jum^at, di antaranya adalah dari Abu
Hurairah yang
diriwayatkan oleh al-Bazzar dengan lafazh, “Dan beliau biasa
mengerjakan
shalat dua rakaat sebelum Jum^at dan empat rakaat setelahnya.” Di
dalam
sanadnya terdapat kelemahan.

Dan dari Ali juga terdapat hadits yang semisal yang diriwayatkan
oleh
al-Atsram dan ath-Thabrani di dalam kitab al-Ausath dengan lafazh,
“Beliau
biasa mengerjakan shalat empat rakaat sebelum Jum^at dan empat
rakaat
setelahnya.” Di dalam sanad hadits ini terdapat Muhammad bin
^Abdurrahman
as-Sahmi, yang menurut al-Bukhari dan perawi lainnya, dia adalah
seorang
yang dha^if (lemah). Al-Atsram mengatakan, “Ia merupakan hadits
yang
waahin.”

Juga masih ada hadits lainnya yang senada dengan itu, dari Ibnu
^Abbas dan
dia menambahkan, “Beliau tidak memisahkan sedikit pun darinya.”
Diriwayatkan
oleh Ibnu Majah dengan sanad waahin (lemah). Di dalam kitab
al-Khulaashah,
an-Nawawi mengatakan, “Sesungguhnya ia me-rupakan hadits bathil.”

Dan ada juga hadits yang semisal dari Ibnu Mas^ud yang
diriwayatkan oleh
ath-Thabrani, di dalam sanadnya terdapat kelemahan dan inqithaa^
(keterputusan). Al-Albani rahimahullah mengatakan, “Semua hadits
yang
diriwayatkan berkenaan dengan shalat sunnah Qabliyah Jum^at
Rasulullah
Shallallahu ^alaihi wa sallam adalah tidak ada yang shahih sama
sekali, yang
sebagian lebih dha^if dari sebagian yang lain. [1]

MENINGGALKAN SHALAT SUNNAH BA^DIYAH JUM^AT
Di antara kaum muslimin ada yang meninggalkan shalat sunnah
Ba^diyah Jum^at,
baik karena malas maupun karena tidak tahu. Dan sebagian lagi
tidak
mengetahui bahwa shalat Jum^at itu memiliki shalat sunnah
ba^diyah.

Ada seseorang yang selama dua puluh tahun tidak pernah mengerjakan
shalat
sunnah Ba^diyah Jum^at sama sekali. Dan ini jelas salah, sesuai
dengan sabda
Nabi Shallallahu ^alaihi wa sallam:

مَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي.

“Barangsiapa yang membenci Sunnahku, maka dia bukan termasuk
golonganku.”
[2]

Shalat sunnah Ba^diyah Jum^at itu empat ra-kaat, sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Muslim bahwa Nabi Shallallahu ^alaihi wa sallam
pernah
bersabda:

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعًا.

“Jika salah seorang di antara kalian mengerjakan shalat Jum^at,
maka
hendaklah dia mengerjakan shalat empat rakaat setelahnya.” [3]

Dan jika mau, dia juga boleh mengerjakan dua rakaat saja. Hal ini
didasarkan
pada riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ^Umar, di mana dia
berkata,
Rasulullah Shallallahu ^alaihi wa sallam tidak mengerjakan shalat
sunnah
setelah Jum^at sehingga beliau pu-lang, lalu beliau mengerjakan
shalat dua
rakaat di rumah beliau.” [4]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengata-kan, “Jika
mengerjakan
shalat sunnah di masjid, beliau mengerjakan empat rakaat. Dan jika
mengerjakan shalat sunnah di rumahnya, maka beliau mengerjakannya
dua
rakaat.” [5]

Dan dimakruhkan menyambung shalat Jum^at dengan shalat sunnah
Ba^diyah tanpa
pemisah antara keduanya, seperti pembicaraan (dzikir) atau keluar
dari
masjid.

Telah diriwayatkan oleh Muslim dari as-Sa^ib Radhyallahu ^anhu,
dia berkata,
Aku pernah mengerjakan shalat Jum^at bersama Mu^awiyah
Radhiyallahu ^anhu di
dalam maqshurah .[6] Setelah imam mengucapkan salam, aku langsung
berdiri di
tempatku semula untuk kemudian mengerjakan shalat, sehingga ketika
dia masuk
dia mengutus seseorang kepadaku seraya berkata, “Janganlah engkau
mengulangi
perbuatan itu lagi. Jika engkau telah mengerjakan shalat Jum^at,
maka
janganlah engkau menyambungnya dengan suatu shalat sehingga engkau
berbicara
atau keluar (dari tempatmu), karena sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu
^alaihi wa sallam telah memerintahkan hal tersebut kepada kita,
yaitu tidak
menyambung shalat Jum^at dengan shalat lainnya sehingga kita
berbicara atau
keluar.” [7]

[Disalin dari kitab kitab al-Kali-maatun Naafi^ah fil Akhthaa^
asy-Syaai^ah,
Bab “75 Khatha-an fii Shalaatil Jumu^ah.” Edisi Indonesia 75
Kesalahan
Seputar Hari dan Shalat Jum^at, Karya Wahid bin ^Abdis Salam
Baali. Penerbit
Pustaka Ibnu Katsir]
__________
Foote Note
[1]. Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 232).
[2]. Shahih: Diriwayatkan al-Bukhari (no. 5063) dan Muslim (no.
1401).
[3]. Shahih: Diriwayatkan Muslim (no. 881).
[4]. Shahih: Diriwayatkan al-Bukhari (no. 937) dan Muslim (no.
882).
[5]. Dinukil oleh muridnya, Ibnul Qayyim di dalam kitab Zaadul
Ma^aad,
(I/440), dan dia mengatakan, “Hal tersebut ditunjuk-kan oleh
beberapa
hadits.”
[6]. Maqshurah adalah sebuah ruangan yang dibangun di dalam
masjid.
[7]. Shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 883).

_________________________________________________________________

——————————————————————
– Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 –
– Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com –

Setelah Rasulullah Saw selesai memberikan pengajian beliau
bersabda, Perhatikanlah , kuberitahukan kepada anda sekalian
tentang orang bertiga tadi. Satu diantaranya mencari tempat disisi
Allah swt, maka Allah melapangkan tempat padanya . Orang yang
kedua malu-malu maka Allah malu pula kepadanya . DAn yang ketiga
jelas berpaling, maka Allah berpaling pula darinya ( HR. Al
Bukhari,66: Muslim, 2176: Ahmad, 5/219: At Tirmidzi, 2868 )

//—Artikel Selesai ..–//

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/13 07:24 Alaikumsalam
warahmatullah wabaraktuh,

Kebahagiaan dan Kesejukan rohani semoga selalu menghiasi hari hari
anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
sebagaimana saya sering jelaskan, bahwa mereka itu hanya bisa
mengunting dan menambal, mereka menggunting ucapan para ulama
dengan tujuan debat saja, ucapan Imam Ibn Hajar itu ada
kelanjutannya pada halaman yg sama, memang ucapan itu adalah fatwa
Imam Ibn hajar, yg juga menjelaskan fatwa Imam Nawawi, namun ia
menjelaskan pula setelah itu bahwa hal yg terkuat yg dijadikan
dalil bagi shalat Qabliyyah jum at adalah merupakan hujjah umum
sebagaimana hadits yg di shahih kan oleh Ibn Hibban dari hadits
Abdullah bin Zubair dg riwayat Marfu : Tiadalah shalat fardhu
terkecuali sebelum dan sesudahnya terdapat shalat sunnah yaitu
Qabliyah dan Ba diyah (Fathul Baari Al Masyhur Juz 2 hal 426).

Dijelaskan pula bahwa mereka yg melarang itu mereka tak punya
dalil pelarangan kecuali larangan shalat diwaktu zawal, namun dari
segi umum, sedangkan secara khusus maka hari jum at memiliki
kekhususan tersendiri, dan larangan akan hal itu secara mutlak
tidak berlandaskan dalil, maka kesimpulannya shalat Qabliyah Jum
at merupakan hal yg dianjurkan melakukannnya (Aunul Ma bud Juz 3
hal 335).

Berkata Imam Al Muhaddits AL Hafidh Al Imam Ibn Majah ra :
mengenai shalat Qabliyah Jumat merupakan hal yg kuat untuk
diperbuat (tsabitah), walaupun diingkari oleh sebagian Muhadditsin
(sunan Ibn Majah hadits no.1130 juz 1 hal 79).

Demikian hal ini merupakan Ikhtilaf para Muhadditsin, dan dalam
madzhab syafii melakukannya, maka bagi yg tak ingin melakukannya
mereka tak punya sandaran untuk mengharamkannya, karena tak ada
satu pendapatpun yg mengharamkannya,

Cuma mereka aja meributkan hal hal remeh seperti ini,

sebagaimana sabda Nabi saw bahwa akan muncul kelak suatu kaum,
membaca dan mempelajari Alqur an namun tak melebihi
tenggorokannya, mereka menjauh dari agama sebagaimana menjauhnya
anak panah dari busurnya, mereka memerangi orang muslim dan
membiarkan penyembah berhala, bila kujumpai mereka akan kuperangi
sebagaimana diperanginya kaum aad (shahih Bukhari hadits no.3166)

anda lihat mereka mereka itu?, mereka tak ribut mengenai penyembah
berhala, mereka justru memerangi muslimin yg rukuk dan sujud pada
Allah,

demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

alfatih Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/16 01:42
Assalamu^alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Cuma mereka aja meributkan hal hal remeh seperti ini,

sebagaimana sabda Nabi saw bahwa akan muncul kelak suatu kaum,
membaca dan mempelajari Alqur an namun tak melebihi
tenggorokannya, mereka menjauh dari agama sebagaimana menjauhnya
anak panah dari busurnya, mereka memerangi orang muslim dan
membiarkan penyembah berhala, bila kujumpai mereka akan kuperangi
sebagaimana diperanginya kaum aad (shahih Bukhari hadits no.3166)

anda lihat mereka mereka itu?, mereka tak ribut mengenai penyembah
berhala, mereka justru memerangi muslimin yg rukuk dan sujud pada
Allah,

Afwan habib bagi ana hal tersebut bukan hal remeh tetapi hal yang
perlu penjelasan sejelas-jelasnya sekecil apapun dalam syariat ini
harus dijelaskan karena ana butuh pemahaman yang shahih tidak mau
ana mengikuti kebanyakan apa kata orang saja.

kemudian tentang hadits Bukhori no.3166, ana mau tanya yang
dimaksud dengan “mereka” itu siapa bib?

kalau jawabannya wahhabi maka kenapa kaum muslim yang mengaku ahlu
sunnah saat ini dan tidak memeranginya seperti diperanginya kaum
^aad ? bukankah asal dari perintah itu wajib hukumnya? apalagi
yang memerintahkan Rasulullah saw sendiri. Juga kenapa mereka tiap
tahun datang ke negerinya ^wahhabi^ yang justru menyambut dengan
senang saudaranya yang datang dari jauh dan menyiapkan segala
keperluan hidupnya selama di sana, mengamankan situasi ibadah di
sana, memberi situasi nyaman selama saudara dari belahan bumi lain
berdatangan, mengajarkan sunnnah nabawiyah. menerapkan syariat
islam terbanyak dibanding negeri lain yang lebih mengaku ahlu
sunnah? lalu apakah Allah tidak meridhoi negeri tersebut?

Sekiranya habib mau membaca perjalanan dakwah Muhammad bin Abdul
Wahhab niscaya akan mendapatkan beliaulah yang sangat gencar
memberantas kemusyrikan di tanah arab termasuk merobohkan
berhala-berhala, pohon-pohon kurma dan kuburan yang disembah oleh
manusia saat itu. Justru merekalah pada saat itu (berkuasanya
Daulah Utsmaniyah) yang pertama kali mengingkari kemusyrikan dan
berhala di saat yang lain tertidur dan asyik dengan berhalanya.
Dan mereka tidak pernah memerangi muslim manapun.

Demikian penjelasan singkan dari ana, afwan jika ada kekliruan
segala yang haq hanya dari Allah dan yang salah hanya semata-mata
dari ana yang dhoif ini.

Barakallahu fiik
Wassalamu^alaikum warahmatullahi wa barakatuh

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/16 11:10 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

kaum wahabi sibuk mengharamkan hal yg tak ada nash untuk dilarang,
kenapa ribut melarang orang melakukan qabliyah jumat?, kapan para
wahabi melarang orang menyembah berhala?

kapan para wahabi ini dakwah ke Bali mengajak mereka untuk masuk
islam?,
saya ke Bali saya temukan disana para wahabi sibuk memerangi
tahlil dan maulid, mereka tak berdakwah pada hindu, tapi sibuk
merebut masjid ahlussunnah waljamaah,

saya ke Manokwari, kota yg akan dijadikan kota injil, kaum wahabi
sibuk memerangi kyai kyai yg maulidan, mereka kumpulkan uang infaq
demi memerangi orang orang yg baca ratib di masjid masjid, mereka
biarkan gereja di bangun dengan megahnya, mereka tak perduli itu,
mereka sibuk dg memusyrikkan orang muslim

para wahabi hanya sibuk memfitnah para ahli tauhid sebagai
musyrik, padahal Nabi saw telah marah pada Usamah bin Zeyd ra yg
membunuh seorang jahat dari kaum kafir yg berpura pura syahadat,
tentunya kita percaya pada Usamah bin zeyd, mustahil ia membunuh
orang yg bersyahadat dg sungguh2, pastilah ia membunuh karena
orang itu berpura pura, sebagaimana ucapan usamah ra : dia hanya
berpura pura wahai Rasulullah.., namun Rasul saw menjawab : Apakah
kau belah dadanya..??, (shahih Muslim)

menunjukkan bahwa bila seorang sudah mengucap syahadat maka
haramlah menuduhnya musyrik, lalu bagaimana dengan wahabi yg ribut
memusyrikkan orang yg istighatsah padahal Istighatsah adalah
sunnah, tawassul adalah sunnah, ziarah kubur adalah sunnah,
tabaruk adalah sunnah, lalu wahabi dengan kebodohannya mengingkari
itu semua,

“mereka” disitu tentunya para wahabi, memerangi orang yg shalat
dan membiarkan para majusi

he..he..he.., saudaraku, anda belajarlah hadits lebih matang,
hadits itu tak memerintahkan kita memerangi wahabi, kalau ada
hadits memerintahkan untuk menumpas wahabi maka tak ada lagi
tersisa sebutir batang hidung wahabi dimuka bumi ini,

hadits itu adalah tahdzir dan tanbih saja, Law adraktuhum
laqataltuhum, ini adalah tahdzir, hanya nabi saw yg berhak
memeranginya, dan tak ada perintah untuk memerangi,

anda belajarlah hadits dulu, baru berfatwa..


kami tak datang ke negeri wahabi, kami datang ke negeri Nabi Kami
sayyidina Muhammad saw,

kalau anda ke masjidil Aqsha apakah anda datang tuk mengunjungi
Yahudi..?, kok dangkal sekali pemikiran anda, mau apa kami
mengunjungi wahabi?, mereka itu di foto aja tidak mau, bisa
dikeprak pakai tongkatnya, duh.. kok ada akhlak kasar seperti
wahabi itu,

muslimin datang kesana malah diusir usir sana sini, dipukuli hanya
karena makan ikan asin, di penjara dibawah tanah hanya karena
paspornya lupa dibawa, mereka masukkan anjing anjing kedalam bus
bus para jamaah haji, menajisi pakaian ihram mereka, padahal
mereka tahu bahwa jamaah haji indonesia bermadzhab syafii, apakah
begini akhlak muslimin menyambut kedatangan tamunya?,

yah itulah negara yg anda banggakan paling menerapkan sunnah,
namun paling banyak memperkosa bangsa anda ini sendiri, mereka
dijadikan budak, halal dilacur dirumah rumah mereka, itulah negeri
wahabi yg anda maksud?,

penjilat Amerika serikat dan menyediakan tempat untuk tentara AS
membantai ribuan muslimin di Iraq.

ini yg anda sebut negara yg paling menerapkan sunnah..?

saya tidak menuduh Muhammad bin Abdulwahab, namun saya mengatakan
bahwa faham wahabi itu sesat. tidak perduli siapapun pencetusnya,

mengenai merobohkan berhala, duh.. kasihan kalian ini, , makam
suci kalian sebut berhala,

saya ingat ucapan para Ulama : “Dalam kebodohan itu adalah
kematian sebelum mati, dan tubuh mereka telah terkubur dosa
sebelum mereka dikubur”.

demikianlah wahabi sebagaimana dijelaskan oleh nabi saw, mereka
menjauh dari agama bagaikan menjauhnya anak panah dari busurnya,

saudaraku, mau apa anda ikut ikut kaum wahabi itu, baiknya
tinggalkan akidah sesat itu, kembalilah pada kesucian iman,
kemuliaan tauhid, cintailah nabi saw sebagaimana para sahabat
mencintai Rasul saw.

dekatlah pada shalihin, bertabarruk lah dengan para shalihin, anda
akan dilimpahi keberkahan dunia dan akhirat, hadirlah Maulid Nabi
saw, ucapkan Yaa Nabi salam alaika, Yaa Rasul salam alaika,
pujilah Nabi saw agar bibir anda semakin indah dan suci.

semoga dalam kebahagiaan selalu,

wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

Moethoy Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/26 00:35
Assalamu^alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Buat alfatih dan wahabi yg laen….
Bukanlah adab seorang muslim, yg tdk hormat pd guru agamanye,
apalagi brani berkata kasar sama habaib. Kalao ente gak searah yaa
jgn nongol di MR. Tp kalao mao ambil ilmu, yaa ente jaga adab yg
bener. Jgn kayak anjing yg tdk berakal.

Kita jamaah MR bukannye gak denger omongan ente. Tp kita gak boleh
ngomong keras di hdp guru agama kita (suul adab).

Setahu ane, gak ada wahabi di Jakarta, yg brani ngomong scr
langsung di hadapan ustadz2 di kampung2. Braninye cuma di web.
Takut ape sih ente.

Wassalamu^alaikum warahmatullahi wabarakatuh

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/26 10:47 Alllahummahdiy
qaumiy fa innahum laa ya^lamuun..

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

MuhammadSulton Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/26 20:46
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Habib Mundzir berserta
keluarganya dan kepada kita para murid seklaigus jamaahnya.

Mas Fatih yang baik, saya senang ente bertanya kepada Habib
dan selagi Habib masih mampu menjawab Insya Allah akan di
jawab semua pertanyaan ente dan para pertanyaan Wahabi
laennya.

Web golongan kami selalu terbuka bagi semua kelompok apakah
itu saran/masukan, kritik bahkan pertanyaan “tajam” & hujjah
para wahabi sekalipun.
Tapi tidak bagi web para wahabi yg hanya terbatas bagi kaumnya
sendiri mereka tak kenal dengan saran, kritik ataupun hujjah
di luar kelompok mereka.

Saya “kenyang” dengan trik wahabi seperti itu, sering saya
kirim artikel ataupun hujjah disalah satu milis wahabi tak ada
satupun tulisan saya yg dimuat oleh mereka, tapi kalo kita
tanya selain tentang dalil ilmu dan hujjah mereka (moderator)
akan memuatnya. Jadi disini kelicikan web yg di huni para
wahabi.

Kalo ente gak percaya silahkan ente coba di salah satu milis
wahabi
http://groups.yahoo.com/group/assunnah
Coba antum tulis hujjah hujjah dari habib berikan. Pasti
mereka akan terminate postingan anda.

Coba antum buktikan di blog ini
http://salafyindonesia.wordpress.com/
http://ibnutaymiah.wordpress.com/
Komentar negatip anda (kaum wahabi) kepada operator blog ini
maka dia tetap memuatnya. Saran saya gunakan komentar dengan
adab yg benar.

Anda bilang pemerintah saudi telah berkerja keras bagi jamaah
haji kita di Mekkah ?
Ente pernah haji gak? yg berkerja keras di sana itu Perwakilan
Pemerinta Indonesia disana melalaui para penyelenggara haji.
Saudi itu tuan rumah mereka wajib hukumnya menyediakan
fasilitas untuk Haji.
Kalo Ka^bah itu di Tanah Jawa kita akan melakukan hal yg sama
seperti di saudi. Tapi kita gak akan menggunakan anjing untuk
memeriksa jamaah haji gak akan mengusir mereka berdoa di depan
kuburan. (berzaiarah)

Dimana letak rasa baik sangka pemerintah Saudi ? masa jamaah
haji sama dengan terroris? apalagi ini jamaah Indonesia yg di
kenal sopan dan santun.

Ente boleh fanatik ama wahabi tapi gunakan akal sehatmu, jgn
akal sehat kita kalah dengan fanatisme. Apalagi fanatisme
sesat. Naudzubilah mindzalik.

Saya pun dulu seperti ente, saya hampir terjermus di wahabi
namun Alhamdulillah saya cumah di bibir jurangnya aja gak
sampe jatuh.

Tinggalkanlah sekte sesat itu. Ikutilah Ulama ulama kita yg
dah banyak belajar dari guru yg bersanad hingga sampai pada
ujung semua sanad yaitu Sayidina Muhammad SAW.

Saya membca sebuah kitab yg Insya Allah berguna bagi kita
semua.
Dalam perjalanan Isra^ Mi^raj , ketika Nabi SAW di dampingi
oleh Malaikat Jibril Nabi SAW bertemu dengan Malaikat yg
memiliki seribu tangan dan setiap tangannya memiliki seribu
jari.

Lalu Nabi bertanya kepada Malaikat Jibril, Siapakah dia ya
Jibril ? di jawab oleh Malaikat Jibril “dia adalah malaikat
yang di tugaskan oleh Allah mencatat semua tetesan air hujan
yg jatuh dari langit kebumi”.
Lalu sang Malaikat tersebut menjawab benar ya Rasulullah.
dengan tangan2 ku aku sanggup menghitung setetes demi setetes
air hujan yg turun di bumi. Bahkan yg menetes di lautan aku
bisa menghitung jumlah tetesnya, yg menetes di dedaunan aku
bisa hitung jumlahnya, yg menetes di daratan aku bisa hitung
jumlah tetesannya.
Tapi aku tak bisa menghitung sesuatu.
Ditanya oleh Nabi SAW apakah itu malaikat ?
Di jawab oleh malaikat aku tak bisa menghitung jumlah pahala
yg di berikan/anugrahkan dari Allah kepada Ummat mu SAW atas
sholawat mereka kepada engkau SAW didalam kumpulan majelis
sholawat/ilmu.
(Kisah di atas saya singkat tentunya detail dari kisah itu
sangat panjang)

Begitulah Kedermawanan Allah yg di berikan kepada kita untuk
memuliakan Nabi SAW. Sehingga Malaikat tersebut pun tak
sanggup menghitung jumlah pahala yg di limpahkan oleh Allah
kepada kita yg lemah ini.

Semoga kisah tersebut dapat menambah motifasi kita semakin
rajin bermajelis terutama majelis maulid Nabi Muhammad SAW.

Salam rindu tuk habibana

Wallahu^alam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

isni Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/27 01:07 alfatih tulis:

Afwan habib bagi ana hal tersebut bukan hal remeh tetapi hal yang
perlu penjelasan sejelas-jelasnya sekecil apapun dalam syariat ini
harus dijelaskan karena ana butuh pemahaman yang shahih tidak mau
ana mengikuti kebanyakan apa kata orang saja.

komentar:

sikap kritis itu dipakai jika kita berhadapan dg hal yg samar/
meragukan demi mendapatkan kebenaran, bukan untuk suatu hal yg
telah jelas perkaranya, i mean ente harus hati2 dan selalu
meninjau ulang niat… karena bisa jadi kritis hanya menjadikan
kita berlebihan (hawa nafsu syaitan yang menyamar) dan kemudian
terjebak dalam kompleksitas yg tidak perlu padahal umur kita
pendek, waktu luang sedikit, kesibukan banyak, amal penuh
kekurangan

dan kami tidak sembarangan mencari Guru…

Jika ada Guru yang keturunan Rasulullah Saw dan Guru keturunan
orang biasa, Anda pilih mana secara logika ? Sedangkan Rasulullah
Saw adalah sumber ilmu yang insya ALLAH keturunannya terjaga ilmu
dan akhlaqnya

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

saqqaf Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/27 11:01
Assalamu^alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Buat seluruh jamaah website Majelis Rasulullah SAW, ana mau
sekedar menyarankan saja, bahwasanya kenalilah web-web yang
beraliran salafy seperti halnya Almanhaj.or.id atau lainnya, yang
berisikan ajaran yang BERBEDA DENGAN APA YANG KITA KETAHUI SELAMA
INI, maka berhati-hatilah dengan mereka.

Ketahuilah pula, bahwasanya kita di website ini belajar mengenai
aqidah ahlusunnah waljamaah, yang telah berdiri sekian tahun
lamanya seiring dengan tegaknya Islam, dan diakui oleh seluruh
ulama dunia bahwa yang tercakup didalamnya adalah 4 madzhab
Maliki, Hanafi, Syafii, dan Hambali. Alhamdulillah kita di
Indonesia termasuk dalam mayoritas terbesar dunia, yaitu
bermadzhabkan Syafii.

Apabila sekarang ada faham-faham sempalan yang mencoba
mengobrak-abrik tatanan aqidah tersebut, maka jangan sampai
terjerat. Bagaimana caranya ? Sibukkan diri kita dengan
mempelajari hal-hal yang wajib kita pelajari. Jangan sibukkan diri
kita dengan mempertanyakan pemahaman-pemahaman sempalan tersebut.
Kenapa ? Karena apabila kita terus dan terus mempertanyakan, maka
hal tersebut tidak akan berhenti (karena mereka akan mencari
seribu satu alasan tambal sulam untuk mempengaruhi orang lain).

Dan hal tersebut tentu akan menyita waktu belajar kita. Sayang,
kalau umur kita hanya kita habiskan untuk mempertanyakan hal-hal
tersebut, padahal dengan umur tersebut dapat kita lalui dengan
belajar mengenal syariatul mutahharah dan bermujahadah semampu
kita dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.

Ketahuilah dasar dari itu semua adalah cinta. Cinta kepada Allah,
cinta kepada Rasulullah SAW karena beliau dicintai Allah, cinta
kepada orang-orang yang mencintai Rasulullah SAW karena mereka
mencintai yang dicintai Allah. Tiada sedikitpun kebencian tersirat
dan tersurat dalam menjalani hal tersebut.

Perhatikan hal ini, dan bedakanlah dengan faham-faham sempalan
tersebut. Cukup perhatikan. Maka kita akan menyadari perbedaan
antara yang haq dan yang harus dituntun kepada yang Haq.

Semoga Allah terus dan terus memberikan hidayah dan inayahNYA
kepada kita semua, melalui perantaraan orang-orang yang
mengenalkan kita kepada indahnya Syariat Islam, indahnya kecintaan
kepada Rasulullah SAW, dan indahnya munajat kepada Allah, wabil
khusus Habibana Mundzir bin Fuad Al Musawwa, yang dengan
dirinylah, kita semua mengenal kelembutan dan keindahan yang tiada
tara tersebut. Wa ^ila hadratin Nabiy, Alfatihah

Wassalam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/07/28 03:40 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan malam Isra Mi raj dan Cahaya kemuliaan shalat semoga
selalu mengiringi hari hari anda,

saudariku yg kumuliakan,
maksud saya remeh adalah mereka saudara saudara kita ini
meributkan hal yg tidak membawa dosa bila dilakukan (mubah),
sedangkan mereka sendiri kedodoran dalam masalah akidah, kenapa
ribut memprotes muslimin melakukan shalat qabliyah jumat?, padahal
mereka memahamai bahwa mereka bukan apa apa, tak satu hadits pun
mereka hafal dengan sanadnya, lalu terus memerangi dan membuka
permusuhan hanya karena qabliyah jumat, patah silaturahmi dan
saling caci,

cobalah mereka diam dan menahan diri, bila mereka tak ingin
melakukannya maka jangan lakukan, jangan melarang orang lain
melakukannya karena kita mempunyai guru, berpegang pada jumhur
madzhab syafii yg melakukan itu,

kita hanya bisa berusaha semampunya dan terus mendoakan mereka,
Allahummahdiy qaumiy, fa innahum laa ya lamuun,

demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

wallahu a^lam

terimakasih untuk habiby seqqaf atas tanggapannya, semoga dalam
kebahagiaan selalu,

wassalam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

aditya Re:Qobliyah Jumat tidak ada ??? – 2007/08/24 07:54 hanya satu
kalimat dari saya yang terlalu banyak dosa

carilah guru yang benar benar mencerahkan, terlebih nasabnya
sambung sampai Kepada Nabi besar Muhammad SAW.
apa kamu mau kalau seumpama kamu punya keturunan, terus keturunan
kamu itu dihina dan di cemooh seenaknya sendiri, apa kamu tidak
malu dengan Baginda Nabi SWA bila membuat hati beliau teriris
dengan amalan kamu, lagi lagi menghina cucu Beliau seperti Habib
Munzir. Istigfarlah wahai sahabat

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=5405

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments