perkawinan syarifah – 2007/11/21

0
82

<< Awal < Sebelum 1 2 Berikut > Akhir >>

m0t perkawinan syarifah – 2007/11/21 22:17 ass.Wr.Wb
ya..habib, ana mau tanya:
1. Kenapa kaum pribumi (laki2) tidak boleh mengawini syarifah, ana
pernah tanya sama habib hasan bin ali alidrus bhw untuk mengawini
syarifah harus minta ijin sama habaib diseluruh dunia . ma^af
apakah itu termasuk ajaran rasullulloh ?
2. ana pernah dengar waktu haul di solo, dari ceramah seorang
habib bahwa kalau kaum ba^alwi berbuat baik ia akan mendapat
pahala berlipat daripada kaum ahwal, ta[pi sebaliknya kalau ia
berbuat maksiat ia akan mendapat dosa yang berlipat , apakah hukum
islam mengatur demikian ? padahal Alloh SWT berfirman ” Inna
akromakum ^indzallohi atqookum”. tanpa mengurangi rasa cinta ana
pada keluarga rasul mohon penjelasannya.
wassalamu^alaikum WR.Wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2007/11/22 15:48 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda
dengan kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
selamat datang di web para pecinta Rasul saw, kami sangat gembira
menyambut kedatangan anda, kita bersatu dalam kemuliaan,
1. Imam Syafii dan Madzhab Syafii berpendapat pernikahan antara
keturunan Rasul saw dengan yg bukan dzurriyah adalah tidak kufu,
Imam Syafii juga menganggap tidak kufu pernikahan antara orang
miskin dan orang kaya,

mengapa?, jangan berprasangka buruk dulu terhadap Imam besar ini,
sungguh Imam Syafii melihat ketika seorang wanita miskin menikah
dengan pria yg kaya, maka sering terjadi sang wanita tersiksa, tak
terbiasa mengikuti adat suaminya yg mewah, makanannya, cara
bergaulnya, maka jadilah si istri terhina dan dianggap kampungan
oleh keluarga suami, hal ini hampir selalu terjadi.

sebaliknya ketika seorang pria miskin menikahi wanita kaya, maka
ia tak akan mampu menutupi kebutuhan istrinya, maka istri harus
menahan diri dan tersiksa demi menyesuaikan diri dg pria/suami yg
miskin,

disinilah Imam syafii mengatakan pernikahanya tidak kufu, demi
menjaga kelansgungan asri nya rumah tangga itu sendiri.

dan juga pernikahan wanita syarifah dg pria yg bukan dzurriyyah
akan memutus jalur keturunan Rasul saw, semestinya keturunan Rasul
saw dilestarikan dan dijaga, sebagaimana firman Allah swt :
“Katakanlah wahai Muhammad, aku tak meminta pada kalian upah
bayaran atas jasa ini, terkecuali kasih sayang kalian pada
keluargaku” (QS Assyuura 23).

namun wanita syarifah sah menikah dg pria yg bukan Dzurriyyah bila
walinya setuju dan wanita itu sendiri setuju, namun ada pendapat
yg mengatakan yg dimaksud walinya adalah bukan ayahnya saja, tapi
semua dzurriyah yg ada dimuka bumi,

namun pendapat yg mu^tamad (dipegang) oleh ulama kita saat ini
adalah cukup disetujui oleh wanita tsb dan walinya.

2. ada pendapat yg demikian pernah saya dengar, namun saya tak
menemukan dalil yg shahih dari ALqur^an atau hadits akan hal itu,
namun umumnya hal seperti itu diucapkan pada para habaib demi
membangkitkan semangat mereka untuk beramal, dan berusaha menjaga
diri dari kemaksiatan, sebab memang selayaknya mereka yg mengaku
keturunan Rasul saw haruslah berusaha lebih taat pada ALlah dan
menjadi contoh dan Qudwah bagi muslimin,

mengenai firman Allah swt : “Sungguh yg paling mulia diantara
kalian adalah yg paling bertakwa pada kalian” adalah ayat Targhib
littaqwa, yaitu menyemangati untuk bertakwa, namun banyak juga
orang orang yg dimuliakan ALlah sebelum mereka bertakwa pada
Allah, sebagaimana para Nabi dan Rasul alaihim salam, atau ada
pula para bayi yg sejak kecil sudah diberi kemuliaan oleh Allah
swt untuk mengetahui isi hati seseorang dan hal hal yg ghaib
sebagaimana diriwayatkan pada Shahih Bukhari dll.

maka ayat itu adalah Aaamun makhshush (umum yg ada
pengecualiannya).

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

m0t Re:perkawinan syarifah – 2007/11/22 21:12 Ass.Wr.Wb.
sebelumnya Saya mohon ma^af bila pertannyaan Saya kemarin agak
lancang dan kurang sopan santun. Ya..Habib..Lega rasanya Saya
mendapat jawaban yang cukup bijaksana dari habib munzdir. Masalah
perkawinan syarifah itu terjadi dikeluarga Saya. Yaitu dulu paman
Saya menikah dengan seorang syarifah (aldjufri).Keluarga Saya ada
dua golongan Jawa dan Arab ( karena adik nenek Saya dikawin oleh
Habib Ja^far bin Abdulloh bin Salim alhaddad lamongan ) Sehingga
terjadi pertentangan terutama dikeluarga kami. Sampai- sampai
mereka (keluarga arab )secara nggak langsung memutus silaturrahim
dengan paman Saya.Tapi benar juga pendapat habib. paman Saya tadi
kurang bisa mengikuti budaya dan tradisi mereka begitu juga
sebaliknya.Sehingga sekarang cerai dengan Syarifah
tersebut.Pertanyaan Saya Habib:
1. Bagaimana hukumnya memutus silaturrahim karena kasus tersebut ?
2. Apakah kami juga termasuk Dzurriyat Rasul karena nenek kami
dikawin oleh habaib?
3. Apakah maksud “Wa^ala ali Muhammad “?
Demikian terimakasih atas perhatian habib. kalau ada waktu bisakah
kita bertemu dihaul habib abu bakar asseggaf Gresik? (tgl 27
Desember 2007 ) Habib biasanya duduk diposisi sebelah mana ana
kepingin ketemu. Dan kalau ada waktu juga ana mengharap barokah
Habib Munzdir menghadiri haul Alhabib Abdulloh Bin Salim Alhaddad
Lamongan tgl.23 Des 2007 ba^dal ashar.
Semoga habib diberi panjang umur dan Doakan ya Habib semogaSaya
berharap bisa dikumpulkan dengan para habaib didunia dan diakherat
bersama seluruh keluarga Saya.
Ass.Wr.Wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2007/11/23 10:53 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat dan Inayah Nya swt semoga selalu menyelimuti hari
hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. baiknya segera disambung, fihak yg memutus agar segera
menyambungnya, atau fihak yg diputus segera menyambungnya, jika
salah satu fihak menolak, maka fihak yg bermaksud menyambung
jangan sampai memusuhinya, maka mereka tak kena dosa, dan dosa
akan berlanjut pada fihak yg memutus.

2. pendapat yg mu^tamad dzurriyah hanya tersambung dari nasab
pria, dan pengecualian adalah pada Sayyidah Fathimah Azzahra ra.

3. pendapat yg mu^tamad adalah keluarga Bani Hasyim dan Bani
ABdulmuttalib.

4. duh.. saya ini selalu sembunyi kalau hadir kesana, saya biasa
diluar masjid, sebab kalau saya masuk maka akan ditarik kedepan
dan disuruh ceramah pula, cukuplah Hb Jindan saja.

Insya Allah saudaraku kita akan jumpa, entah di Gresik atau di
Lamongan atau lainnya, salam takdhim tuk keluarga anda.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

Arul Re:perkawinan syarifah – 2007/11/23 20:39 Assalammualaikum wr wb.

Bib sy tertarik ama topik ini, suatu hari ada sesorang yg ngobrol
ama adik istrinya, saat itu sedang membicarakan masalah silsilah
keluarga, adik istrinya mengatakan bahwa bapaknya memiliki
silsilah ke Joko Tingkir. Setelah dikonfirmasi kepada istrinya
ternyata benar bahwa keluarganya memang memiliki silsilah ke Joko
Tingkir. Pada keesokan harinya seseorang tadi ngobrol2 dengan
seorang ustad dan ustad itu mengatakan bahwa Joko Tingkir adalah
keturunan Rasulullah SAW, ini berarti sesorang itu telah menikah
dengan seorang Syarifah. Pertanyaan sy adalah

1. apakah benar Joko Tingkir merupakan keturunan Rasulullah SAW?
2. Apakah salah apabila seorang lelaki menikahi seorang syarifah
karena dia tidak mengetahui bahwa calon istrinya itu seorang
syarifah ?
3. Apakah salah apabila menyembunyikan identitas dirinya sebagai
keturunan Rasulullah SAW ?

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2007/11/24 11:57 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Pengampunan Nya semoga selalu menyelimuti hari
hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. saya dengar begitu, namun belum disahkan oleh fihak Rabithah
Alawiyyah.

2. tentunya jjika tidak tahu maka tak mengapa.

3. tentunya salah, karena ia menyembunyikan nasab yg Nabi saw
melarang orang untuk menyembunyikan nasab

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

m0t Re:perkawinan syarifah – 2007/11/25 20:26 assalamualaikum Wr.WB.
ya.. Ustadzanal kariim…
Banyak kyai jawa yang menyembunyikan nasabnya karena tawandzuk,
seperti Romo Kyai ABD.Hamid Abdulloh Pasuruan padahal Beliau
keturunan Basyaiban dan Romo KH.Asrori Surabaya Padahal kualitas
keilmuan & akhlaq mereka tidak diragukan lagi. Yang menjadi
pertanyaan Saya :
1.Mohon dijelaskan silsilah joko Tingkir kalau memang beliau
dzurriyah Rasul?dan kenapa kok belum disyahkan?
2. Mohon dijelaskan hadist Rasullulloh yang melarang
menyembunyikan nasab?dan bagaimana kalau bertujuan untuk tawadzuk
atau pamer?
3.Banyak kenalan Saya, habaib kalau pagi ikut majlis taklim
malamnya ke diskotik, mereka hafal maulid habsyi tapi tidak lupa
mengkomsumsi sabu2, pantaskah mereka menyandang gelar cucu rasul?
Haruskah kami menghormati mereka?
ya..habib..tolong dijelaskan supaya tidak menjadi bahan cemoohan
golongan diluar kita ( Alirsyad, Muhammadiyah, Salafi Dll).
Sebelumnya Saya mohon ma^af bila kurang sopan.
Wassalamu^alaikum Wr. Wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2007/11/26 18:36 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari
anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. menyembunyikan nasab bisa dikatakan tawadhu,namun fatal jika ia
mempunyai anak wanita, atau anak lelakinya saat akan menikah dg
syarifah maka akan ditolak, karena nasabnya tak diakui, dan akan
menyebabkan dosa besar bagi orang lain, karena sebab dia maka
orang orang akan mendustakan nasab anak anaknya.

sebenarnya tidak ada ulama yg menutupi nasabnya jika mereka
mengerti syariah, namun mereka tak senang membanggakannya, mereka
lebih senang dipanggil ustadz, kyai, daripada digelari sebagai
cucu Rasulullah saw karena malu, namun jika ditanya dg serius maka
mereka akan jujur dan tak mungkin dusta dengan mengatakan : “nasab
saya tidak bersambung kepada Rasulullah saw”, ucapan ini mungkar.

2. saudaraku, saya bukan ahli nasab dan tidak hafal nasab joko
tingkir, dan fihak Rabithah belum mengakui karena belum ada
riwayat tsiqah untuk mengesahkannya, demikian kejelasan dari
Pimpjnan Maktab Daimiy Rabithah alawiyyah pusat Jakarta.

Rasul saw bersabda : “Barangsiapa yg mengaku ayah pada selain
ayahnya dan ia mengetahuinya maka sorga baginya haram” (shahih
Muslim) berkata Imam Nawawi yg dimaksud dalam hadits ini adalah
menolak nasabnya

dan tentunya dusta adalah perbuatan mungkar, maka mustahil ulama
berdusta atas nasabnya.

3. kecintaan pada keturunan Rasul saw adalah kecintaan yg suci dan
tulus, tak bisa terkotori hanya dengan perbuatan buruk mereka,
karena kecintaan kita bukan karena mereka tapi karena Rasulullah
saw,

sebagaimana kita mencium hajarul aswad, tentunya bukan karena
hajarul aswad, tapi karena telah dicium oleh Rasulullah saw, maka
lebih lagi mereka dari keturunan Rasul saw, mengenai masalah
mereka hafal maulid dan mereka mungkar, maka kita mengajaknya
kepada kebaikan semampunya dan mendoakannya, bukan mencela dan
mencaci mereka,

jika anda melihat terdapat najis di Ka^bah apakah anda berhenti
menghadapkan kiblat ke Ka^bah?, justru berusahalah membenahi dan
menyucikannya kembali, demikian jika terdapat najis pada hajarul
aswad, apakah kita mencopot dan membuangnya?, tentunya orang yg
berakal sehat akan membersihkannya dan tak mau menyebarluaskannya.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

Arul Re:perkawinan syarifah – 2007/11/26 19:27 Assalammualaikum wr wb,

Maaf habibana, ijinkan saya memberikan informasi buat saudara m0t
tentang joko tingkir yg baru sy dapat dr sebuah artikel yg
bersumber pada majalah alkisah, artikel lengkapnya sudah di
posting di [email protected] dgn judul
“Dakwah Sepanjang Hayat, Teladan Sepanjang Jalan”, ini sedikit
cuplikan artikelnya.

“Dan yang sangat menarik ialah, ternyata Jaka Tingkir juga masih
mempunyai
nasab sampai ke Rasulullah SAW. Jaka Tingkir yang juga dikenal
sebagai
Pangeran Hadiwijaya adalah pendiri Kerajaan Pajang, beberapa saat
setelah surutnya kerajaan Islam pertama di Jawa, Kesultanan Demak
Bintara. Jaka Tingkir punya nama yang menyiratkan bahwa dia
seorang
habib: Sayid Abdurrahman Basyaiban. Tahun lalu wartawan Alkisah,
Musthafa Helmy, yang berziarah ke makam Mbah Sambu di Lasem,
Rembang, Jawa Tengah, melihat prasasti marmer ukuran kecil dalam
bahasa Arab yang menyebutkan bahwa nama Mbah Sambu yang
sebenarnya ialah Sayid Abdurrahman bin Hasyim bin Sayid
Abdurrahman
Basyaiban.

Menurut H.A. Hamid Wijaya, mantan khatib am Syuriah NahdlatuI
Ulama
dan anggota DPR-GR dari Partai NU tahun 1960-an, Sayid Abdurrahman
Basyaiban adalah Jaka Tingkir. Hamid Wijaya sendiri mengaku
sebagai
keturunan Jaka Tingkir. Itu sebabnya ia menggunakan nama belakang
Wijaya (dari Hadiwijaya). Setidaknya ada tiga orang keturunan Mbah
Sambu yang menjadi orang besar: Kiai Mutamakkin (Pati), penulis
kitab
tasawuf dalam bahasa Jawa (Serat Cabolek), Kiai Saleh Darat
(Semarang);
dan K.H. Hasyim Asy^ari;(Jombang) , pendiri Nahdlatul Ulama.”

Untuk saudara m0t, kalau ingin mengetahui tentang keutamaan ahlul
bait baik dari segi dalil dan yg lainnya, mgkin habibbana tidak
bisa menuliskannya disini semua, karena sangat banyak. Sebagai
informasi yg mgkin bisa membantu saudara m0t bisa membuka buku
online ttg keutamaan ahlul bait karangan KH. Abdullah bin Nuh dan
yg lainnya di website http://www.asyraaf.com/v2/buku/
fadhail_ahlulbait/

Mudah2an informasi ini bisa membantu saudara m0t, Mohon maaf
habibbana, mohon diberitahu apabila ada kekeliruan.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2007/11/26 19:55 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari
anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
sungguh saya tidak mengingkari nasab beliau, namun saya telah
menghubungi Sayyid Abdurrahman Basurrah selaku pimpinan maktab
Daimiy Rabithah alawiyyah jakarta Pusat, bahwa nasab Joko tingkir
belum disahkan secara tsiqah.

Rabithah Alawiyyah adalah badan sensus para keturunan Rasul saw di
Indonesia, dan pusatnya adalah di Jakarta, cabangnya banyak
diantaranya cabang pekalongan pimpinan Hb Lutfi dan banyak lagi
dihampir seluruh kota besar di Indonesia.

maka beliau Hb Abdurrahman Basurrah menjelaskan pada saya
demikian, bahwa beliau sering mendengar kabar tentang itu namun
belum menemukan sanad yg tsigah atas silsilah Joko tingkir.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

m0t Re:perkawinan syarifah – 2007/11/28 23:19 Assalamu^alaikum Wr.Wb.

Semoga keagungan dan kemuliaan tercurahkan kepada Ustadzinal
Kariim habibana Mundzir…beserta keluarga.
Saya..uacapkan terimakasih atas nasehat habib…dan Saya juga
mengucapkan Sukron katsiro atas masukan dari saudara Arul beberapa
hari yang lalu.

Ya..Habib ..setelah membaca posting habib dan saudara Arul kemarin
bolehkah saya menyimpulkan bahwa Dzuriyah Rasul itu ada “yang
terlacak “( Rabithah Alawiyin) dan “yang tak terlacak “..dan Saya
yakin Joko tingkir adalah seorang Sayyid. Saya mempunyai kenalan
keturunan joko tingkir menikah denga n gadis keturunan sunan
prapen cucu sunan Giri yang pastinya adalah seorang “Syarifah”.dan
saya yakin kelurga gadis tersebut pasti mengetahui sanad dari
laki-laki yang akan meminang putrinya.

ya . Habib.. saya ingin meluruskan ..sebenarnya pertanyaan Saya
kemarin adalah “si Fulan ” bukan “golongan Fulan “secara
keseluruhan.. dan tentunya sebagai seorang yang berakal sehat Saya
bisa membedakan kotoran yang ada di hajar aswad dan hajar aswad
itu sendiri.Kotoran di Ka^bah dan Ka^bah yang menjadi kiblat Saya
sebagai seorang muslim.

ya.. Habib..maaf ..jadi menurut logika bahwa siFulan itu adalah
kotoran yang menempel di Hajarul Aswad dan keluarga Rasul secara
keseluruhan adalah hajarul aswad.kalau kotoran yang menempel di
hajar aswad harus dibuang/dibersihkan semestinya Saya harus
membuang si Fulan tsb agar tidak mengotori Golongan yang sangat
Saya cintai dan dihormati. Jadi maksud pertanyaan Saya kemarin
sangat sederhana pantaskah si Fulan Saya panggil “Habib Fulan”
atau ” Ya..Sittur Rasul Fulan ” itu maksud Saya.

Ya..Habib dari lubuk hati yang paling dalam dan penuh penyesalan
Saya mohon ma^af yang sebesar-besarnya kepada habib mundzir
beserta seluruh dzurriyah dan para muhibbin yang ada dimuka bumi
ini. Saya dilahirkan dan dididik oleh kedua orang tua Saya agar
mencintai cucu rosul jadi tidak ada keraguan dalam keyakinan Saya
mengenai keutamaan ahlul bait. Kecintaan Saya adalah kecintaan
“kemurnian ahlaq “ahlul bait yang mencontoh akhlaq junjungan kita
Rasululloh SAW.

Ya ..Habib ijinkan Saya bertanya :
1. Bagaimana menurut habib, bila ada seorang laki-laki dari
golongan Dzurriyat Rasul “yang tak terlacak” mengawini seorang
Syarifah dari golongan alawiyyin?apakah kelak anak mereka termasuk
Dzurriyah?
2. Bagaimana Standart / dasar yang digunakan oleh Rabitah
Alawiyyin dalam menentukan nasab seseorang yang mengaku cucu
Rasul?

Demikian ya.Ustadzinal karim Saya yakin Habib Mundzir sangat
bijaksana dan MR adalah forum yang bebas bertanya dengan tujuan
mencari kebenaran.

Wal ^afuminkum.. Wassalamu^alaikum Warahmatullohi Wabarokatuuh.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2007/11/29 17:53 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari
anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
anda salah faham, bukan membuang ahlulbait yg berbuat mungkar,
tapi berusaha membersihkannya, menasehatinya, itulah tanda cinta,

sebagaimana jika anda mencintai istri anda lalu ada najis
itangannya lalu apakah anda memotongnya?, tentunya anda
membersihkannya, juga jika anak majikan anda menjadi pemabuk,
apakah anda membunuhnya dan tak mengakui nasabnya?, tentunya tanda
bakti kita pada majikan kita adalah menuntun anaknya untuk
bertobat, itulah tanda bakti kita, berhasil atau tidak adalah
bukan tolak ukurnya.

demikian perbuatan kita pada Ahlul Bait Rasulullah saw, boleh saja
anda memanggilnya habib fulan atau tak menyebut demikian karena
sebutan habib tidak diajarkan oleh Rasul saw secara langsung,
namun itu istilah para ulama saja untuk memuliakan Rasul saw.

kita tetap menghormati karena demi penghormatan kita pada Rasul
saw, tidak pantas muslim menghina muslim lainnya.

diriwayatkan ketika seorang pemabuk sedang dihukum, namun ia mabuk
lagi hingga dihukum lagi.. dan lagi.., maka salah seorang sahabat
melaknatnya, maka Rasul saw menegurnya, seraya berkata : “Dia itu
mencintai Allah dan Rasul Nya..!” (Shahih Bukhari), hadits ini
menjelaskan pada kita tak boleh kita memvonis dan melaknat para
pendosa selama mereka muslim, sebagaimana dg kesaksian Rasul saw
bahwa emabuk itu mencintai Allah dan Rasul Nya.,

1. hal ini bergantung pada wali sang wanita untuk menerimanya atau
tidak, mengenai nasab mereka benar atau tidak maka itu kembali
pada Allah swt, bisa saja mereka bernasab palsu, dengan ada unsur
pemalsuan nasab atau tak sengaja.

2. Rabithah Alawiyyah akan mengakuinya jika dibawakan pada mereka
sanad keturunan yg tsiqah dan bisa dipertanggungjawabkan, dengan
kesaksian yg jelas.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

m0t Re:perkawinan syarifah – 2007/11/29 18:53 Assalamualaikum
Warahmatullohi Wabarokatuuh.

Ya..Ustadzinal karim….

Terimakasih..atas nasehatnya… Saya memang salah mengambil
kesimpulan..
Saya mohon ma^af atas segala kekhilafan Saya…
Semoga Alloh SWT mengampuni dosa Saya….
Semoga Rasullulloh SAW beserta anak cucunya mema^afkan Saya….

Wasasalamu^alaikum Wr.Wb…

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2007/11/30 11:25 Hayyakumullah.. semoga
Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

elshiroji Re:perkawinan syarifah – 2007/12/01 12:42 Assalamu^alaikum Wr Wb.

Semoga Rahmat dan Kasih Sayang-Nya selalu tercurah atas Habiby

2. pendapat yg mu^tamad dzurriyah hanya tersambung dari nasab
pria, dan pengecualian adalah pada Sayyidah Fathimah Azzahra ra

1. Habiby maaf, mengapa pada Sayyidah Fatimah Azzahra ra, terdapat
pengecualian.

2. Dari sudut pandang apa sajakah hal ini bisa, terjadi?

3. Habiby sementara ini, saya hanya tahu dan meyakini bahwa hal
ini semata-mata Anugrah keutamaan dari Allah SWT atas Sayyidah
Ummul Mukminin. Lalu jika dipandang dari segi ilmu genetika dalam
kedokteran, adakah penjelasan yang menjelaskan tentang
pengecualian ini?

Habiby, saya mohon maaf apabila pertanyaan saya sangatlah lancang,
namun hal ini dikarenakan kebutuhan bagi saya, sebagai hujjah
untuk orang2 yang kurang keyakinannya dalam hal pengecualian ini.

Terimakasih.

Wassalamu^alaikum Wr.Wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2007/12/02 09:22 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari
anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
hal itu tentunya dg nash yg tsigah dari Rasul saw dalam hadits yg
banyak, diantaranya :
sabda Rasulullah saw : “Semua anak wanita berketurunan pada
ayahnya, terkecuali anak Fathimah, akulah ayahnya dan akulah
padakulah nasab keturunan mereka” (Ma^jamul kabir Littabraniy
hadits nno.2565).

berkata AL Hafidh Imam Assyaukaniy : hadits semakna ini banyak
teriwayatkan, dan telah kujelaskan dg panjang lebar, dan ia dapat
dijadikan hujjah” (Naylul Awthar Juz 6 hal 139).

sabda Rasulullah saw seraya menunjuk Hasan bin Ali kw : “Putraku
ini adalah sayyid, ia akan mendamaikan dua kelompok yg bertikai”
(Shahih Bukhari)

dan banyak lagi hadits serupa, mengenai masalah logikanya
saudaraku, tidak lebih menakjubkan dari Isa bin Maryam as yg lahir
tanpa ayah, dan ular Nabi Musa as yg lahir tanpa ayah ibu, dan
Adam as yg tak ber ayah ibu, dan Hawwa as yg dicipta dari sulbi
Adam as tanpa perlu kehamilan,

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

Rusyah Re:perkawinan syarifah – 2008/01/07 23:52 Assalamu alaikum
Warahmatullahi Wabaraktuh

Habib yang saya cintai karena Allah,
Saya sangat tertarik mengenai permasalahan pernikahan kafaah
syarifah ini. Saya punya seorang teman di kantor, ia adalah
seorang syarifah. Ia pernah bercerita pada saya, bahwa ayah/Abinya
pernah berwasiat kepada ibunya, agar dinikahkan kepada seorang
sayid, bahkan jika tidak mendapat sayid, lebih baik tidak nikah
sekalian.
Sejak berumur dua tahun, abinya itu meninggal. Ia mempunyai kakak
kandung laki-laki (Sayid juga tentunya) yang sudah menikah, bukan
dengan seorang syarifah.
Kini ia tinggal hanya bersama ibunya. Ibunya ini orang pribumi,
dan tidak begitu dekat serta tidak biasa bergaul dengan kaum
habaib, ba alawi, begitu pula dengan teman saya yang syarifah ini.
Namun begitu, ia memiliki paman (Ami), dan abang2 yang sebapak
lain ibu, yang notabene adalah kaum ba alawi.

Permasalahannya adalah teman saya yang syarifah ini dilamar oleh
seorang non-sayid. Dan iapun sebenarnya mau menikah dengan pria
non-sayid ini. Hanya saja karena ayahnya pernah berwasiat kepada
ibunya agar hanya menikah dengan sayid, ia jadi bingung apakah
akan menerima lamaran si pria non-sayyid tadi atau tidak. Ibu dan
abang kandungnya (yang notabene adalah walinya) sebenarnya tidak
mempermasalahkan hal ini, mereka sepenuhnya menyerahkan keputusan
kepada si syarifah ini, hanya saja ami dan abang-abangnya yang
satu bapak lain ibulah yang berkeras melarangnya. Sebagai tambahan
informasi, teman saya ini juga pernah dilamar oleh seorang sayid,
tapi ia merasa tidak sreg dengan pria sayid yang melamarnya, dan
akhirnya menolak lamaran itu. Ia juga pernah diperkenalkan seorang
pria sayid oleh ami/pamannya, tapi mereka sama-sama merasa tidak
cocok.

Pertanyaan saya adalah:
1. Apakah berdosa teman saya ini jika tidak memenuhi wasiat/pesan
ayahnya, sementara situasi yang dialami saat ini, ia sulit untuk
mengenal pria-pria dari golongan Sayyid, karena ia memang tidak
dekat dengan golongan ini, mereka lebih dekat dengan keluarga ibu
yang keturunan pribumi. Ia dan ibunya juga berpendapat tidak
mungkin dan tidak mau kalau nanti hanya menjadi perawan tua saja.
2. Berdosakah si pelamar non-sayid yang melamar teman saya ini.
Apakah ia dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab atas
terputusnya nasab keturunan Rasulullah, karena ia sadar akan hal
itu. Berdosakah ia pada ahlul bait, pada Rasululullah SAW, pada
Siti Fathimah Az Zahra al batul, pada Sayid al-Hasan dan
al-Husein, pada seluruh kaum habaib, ba alawi dan keturunan
Rasulullah? Bukankah khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata
bahwa menjalin hubungan dengan sanak keluarga Rasul lebih aku
sukai daripada menjalin hubungan dengan keluargaku sendiri.
Bukankah si pria non-sayid ini termasuk seperti yang dikatakan
Umar untuk menjalin hubungan dengan Keluarga Rasul, bahkan untuk
mencintai mereka?
3. Jika pernikahan antara teman saya yang syarifah dengan pria non
sayid ini terjadi, sahkah pernikahan itu, karena menurut habib,
jika si wanita dan walinya setuju maka pernikahannya sah. Tapi
apakah hanya satu wali, yakni abang kandungnya (setelah ayah dan
kakeknya sudah tiada) sudah cukup untuk mensahkan pernikahan ini,
sementara paman dan abang sebapak lain ibu, tidak merestuinya.
Lantas mengenai pendapat yang mengatakan harus meminta restu dan
seluruh dzurriyat di seluruh dunia, apakah habib pribadi termasuk
yang memegang pendapat ini?

Mohon penjelasannya ya habib. Jazakumullah khairon katsir atas
pencerahannya.
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2008/01/08 05:27 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kasih sayang dan Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari
anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
saran saya, singkat saja, syarifa ini istikharah 3 malam berturut
turut, setelah itu (tdk harus mimpi) kemana hatinya lebih condong,
(iya atau tidak) maka teruskanlah kata hatinya.

namun syaratnya adalah wali nikahnya setuju dan dirinya setuju.

mengenai wasiat itu tentunya mesti dijalankan namun semampunya,
jika tidak mampu maka Allah swt pun tak memaksakan seseorang tuk
berbuat lebih dari kemampuannya.

tentunya wajib ia mencari calon sesuai wasiat ayahnya, namun ia
tak wajib bertahan untuk tak menikah sama sekali walau itu wasiat
ayahnya, karena hal itu bertentangan dg sunnah.

jumlah kaum syarifa yg lebih banyak kini dari kaum sayyid adalah
menunjukkan tiga pilihan bagi mereka, tidak menikah, atau menikah
dg poligami, atau menikah dg non sayyid.

mereka boleh memilih menurut kemampuannya masing masing.

namun repotnya masa kini para syarifah yg sudah bersuamikan sayyid
tak mau suaminya berpoligami, dan pria sayyid yg sudah menikahpun
tak mau poligami, lalu akan kemana putri putri Rasul saw ini?,
dibiarkan mencari nafkah sendiri hingga wafatkah?, atau akan
terulang pembunuhan bayi wanita karena sulitnya mencari suami dari
sayyid?, tentunya tidak demikian,

disinilah kita mesti berluas hati dan sebagian ulama ahlulbait
memperbolehkan menikah dg non sayyid asalkan ia yg menghendaki dan
walinya.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

Rusyah Re:perkawinan syarifah – 2008/01/10 00:34 Subhannallah, jawaban
habib sungguh sangat bijaksana, insya Allah akan saya sampaikan
kepada beliau. Bahkan saya baru tahu kalau jumlah syarifah lebih
banyak dari jumlah sayyid, sehingga para syarifah ini bisa memilih
satu dari tiga pilihan tadi.Tapi sedikit lagi habib, mengenai wali
yang setuju, itu apakah berarti wali yang dimaksud adalah abangnya
saja?
Terima kasih atas jawabannya habib, Saya doakan semoga habib
senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT,
sehingga mampu menjawab persoalan2 dan permasalahan yang kami
alami. Tidak lupa saya ucapkan selamat tahun baru 1429 Hijriah.
Wassalam.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2008/01/10 10:36 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kasih sayang dan Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari
anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
ada pendapat demikian, namun bukan pendapat mayoritas.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

tsuraya Re:perkawinan syarifah – 2008/01/29 01:47 Assalaamu^alaikum Wr Wb
yaa habib…semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan keberkahan
kepada habib beserta keluarga.serta para pecinta ahlul bait dimana
pun berada..amien…
Maaf sebelumnya bib…sebetulnya topik ini tidak akan pernah
hentinya untuk dibahas karena sangat menarik sekali..kebetulan
saya juga ingin mengetahui pendapat habib,mengenai masalah
ini.Memang betul nasab akan diikuti dari pihak laki-laki kecuali
putra-putri sayidatuna fathimah yang langsung bernasab kepada
RASULULLAH SAW,yang ingin saya tanyakan dan mohon sekali
penjelasan habib,bagaimana dengan seorang syarifah yang menikah
dengan non sayyid.Apakah anak2 yang dilahirkan masih bisa disebut
sebagai cucu nya rasulullah?meskipun dari segi nasab pasti akan
mengikuti abah nya yang bukan non sayyid.Karena mungkin dari segi
darah anak yang dilahirkan tsb setidaknya memiliki darah dari
syarifah yang darahnya itu terus bersambung kepada RASULULLAH SAW.
terima kasih atas penjelasannya..Assalaamu^alaikum Wr Wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2008/01/29 10:34 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu
menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
ada perbedaan pendapat dalam hal ini, pendapat yg terkuat adalah
hal itu tidak terjadi kecuali pada Fathimah ra putri Rasul saw,
dan tidak pada wanita lainnya.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

MAB Re:perkawinan syarifah – 2008/02/03 02:48 Assalamu^alikum Habib
Munzir?

Permisi ikutan nanya dikit ya Bib?.
1.Mau nanya apa beda antara gelar Sayyid dan Habib?
2.saya sedikit cerita pengalaman ya Bib?.Kakek saya keturunan arab
sehingga wajah ayah saya dan saya kearab-arab-an, dulu sewaktu
kuliah dijawa saya sama sekali tdk mengerti ttg Gelar
Habib.pengalaman saya,setiap bertemu teman atau org2 yg jg
berwajah arab yg mungkin jg Habaib,saya seing ditanya begini :
dari jama^ah mana?,apa nasabnya?.saya yg ga ngerti cm jwb saya
biasa aja..selain itu bila menghadiri majelis dzikir maupun mawlid
ada bbrp org yg lngsung cium tangan saya ketika berjabat
tangan.masya^Allah saya langsung kaget dan salah tingkah Bib.Saya
merasa ga pantas sampe digtkan. Yg ingin saya tanyakan adalah apa
saya bs dosa Bib?,sedangkan saya ga pernah tau apa saya keturunan
Rasullulah atau bukan krn almarhum kakek saya bergelar Habib.

Terimakasih dan Wassalamu^alaikum Warahmatullahiwabarakutuh?

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:perkawinan syarifah – 2008/02/03 10:36 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu
menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
sayyid mempunyai tiga makna :
1. Pemimpin
2. orang yg banyak pengikutnya
3. orang yg menjadi rujukan saat terjadi permasalahan.

maka secarang ringkas makna sayyid adalah tokoh masyarakat atau yg
dimuliakan, semua orang bisa dipanggil sayyid, demi untuk
memuliakannya.

namun di Indonesia dan beberapa negara Arab nama Sayyid digelarkan
juga pada keturunan Rasul saw.

Habib dalam bahasa Arab artinya kekasih, bisa digunakan pada siapa
saja, namun di Indonesia dan beberapa negara Arab nama Habib
digelarkan juga pada keturunan Rasul saw.

setelah dua gelar ini muncul, maka ulama kita masa lalu menjadikan
gelar “sayyid” untuk keturunan Rasul saw yg masih muda atau yg
bukan ulama, mereka dihormati dg hgelar sayyid.

dan mereka para ulama kita terdahulu, menggelarkan gelar “Habib”
pada keturunan Rasul saw yg ulama, jadi gelar habib itu adalah
Sayyid yg Ulama atau sudah sepuh dan shalih

tapi masa sekarang sudah semuanya digelari habib.

yah.., kita memaklumi saja karena itu hanya gelar saja, hakekatnya
tetap hamba dimata Allah swt,
orang yg sudah haji dipanggil Pak Haji, orang yg berpeci putih
dipanggil pak ustadz, orang yg mengerti agama sedikit sudah
dipanggil Pak Kyai, dlsb

padahal Ustaz adalah gelar bagi guru agama yg hidupnya adalah
mengabdi dalam mengajar syariah, dan Kyai adalah gelar bagi ulama
sepuh yg menjadi guru par Ustaz, namun itulah kini semua sudah
banyak bercampur baur.

mengenai diri anda, jika kakek anda habib maka tentunya andapun
demikian, kita lestarikan gelar gelar indah ini asalkan kita tak
mengaku ngaku, sebagaimana kakek anda adalah habib maka biarkanlah
orang orang termuliakan dg mencintai Rasul saw dg mencintai
keturunanya pula,
toh sudah banyak juga gelar profesor, doktor, insinyur dlsb yg
dilestarikan, lalu gelar gelar islamiy pun mestinya dilestarikan
juga, maka saran saya lanjutlah saudaraku dan jangan malu malu.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

zakibyst Re:perkawinan syarifah – 2008/03/24 01:22 Assalamualaikum
Warahmatullah Wabarokatuh..

Semoga Allah melimpahkan rahmatnya pada Umat…

Ana mau menanyakan masalah yaang sama.. Insyaallah ana sedang
dekat dengan seorang Syarifah dan sejak awal ana bermaksud untuk
menikahinya.. Namun kendalanya adalah ana Masayekh.. apakah di
bolehkan menikah dengan Syarifah ?

Namun si syarifah itu telah di wasiatkan agar mencari calon suami
yang sayyid juga.. Dan dia juga pernah bilang kalau menjaga nasab
merupakan kewajiban seorang syarifah, sehingga dia tidak bisa
menikah dengan selain dari sayyid.. bagaimana ini hukumnya ?

Akan tetapi dia bisa menikah dengan saya jika orang tuanya
menyetujui.. Permasalahannya adalah.. orang tuanya menyayangkan
kalau saya bukan sayyid.. Mohon bantuan Habib untuk memperjelas
permasalahan ini…

Ana ingin bersilaturahmi langsung dengan Habib, bagaimana caranya
?

Jazakumullah Khairan Katsiran..

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh

Muhammad Zaki

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

<< Awal < Sebelum 1 2 Berikut > Akhir >>

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=9488

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments