melinuxid | faham syiah – 2006/10/29 09:12Assalamualaykum Wr wb Ustadz yang dalam lindungan Allah, Saya ingin bertanya terhadap fahaman syiah ini (ithsna As’ariy), mengenai mereka yang sudah menganutnya. Bagaimanakah hukum atas keIslaman mereka. ?? Mereka ini meng-klaim sebagai pencinta Ahl Bayt.Namun Sikap mereka sangat keji. Sampai sampai salah seorang rafidhoh ini (lgs ke kuping saya) mengatakan bahwa Rasul Wafat di racun oleh Hafshah..Naudzubillahhi min dzalik. Saya coba mengorek ttg fahaman mereka ttg Al Quran suci. Mereka mengatakan Al Quran Asli itu adalh mushaf Fathimah (ini juga lgs ke saya..bukan dari web).Dan benci mereka terhadap Aisyah sangat kentara .. sampai ada yg menggumamkan Laknatullah Alaih ketika ada sebutan namanya. Sampai sampai ada teman saya yg sampai berani mengatakan :…wah kalau Abu Bakr ada di Surganya Allah, Ane keluar deh dari Surga…Naudzubillahi min dzalik. Namun poin poin ini lama sekali baru mereka ungkapkan kepada saya (ketika saya mereka nilai tidak menunjukkan perlawanan akan fahaman ini). Wasalam |
| | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya |
munzir | Re:faham syiah – 2007/09/29 15:57Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Cahaya Keberkahan Syuhada Badr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan, Saudaraku yg kumuliakan, mengenai Annisa 80 Allah swt berfirman : “Barangsiapa yg taat pada Rasul saw maka ia taat pada Allah, barangsiapa yg tidak taat maka Allah tak mengutusmu untuk menjaga maksiatnya”. tak bertentangan dg hadits?, tak pernah ayat yg bertentangan dengan hadits, cuma pemahaman yg kurang, akan menyebabkan sangkalan pada Alqur’an atau hadits. 2. mengenai Kuburan Ummiy wa Qurrat Ainiy Sayyidah Fathimah Azzahra ra dikuburkan malam hari, lumrah saja, karena Sayyidina Abubakar Asshiddiq ra pun dimakamkan malam hari. (Shahih Bukhari) saudaraku, Makam Sayyidah Fathimah ra diratakan oleh wahabi, namun banyak ulama yg tahu, saat saya haji bersama Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidh, kami berziarajh ke makam Sayyidah Fathimah Azzahra ra. 3. Ummulmukminin tentunya bukan ma’shum, demikian pula Sayyidah Fathimah Azzahra ra pun pernah melakukan kesalahan, yg ma’shum hanya Rasul saw, dan mereka keluar bukan untuk saling bunuh, namun untuk menyelesaikan masalah pembunuhan Khalifah Utsman ra, saudaraku saran saya anda tak perlu kacau dengan akidah syiah, untuk apa mencari cela dan aib Istri Rasulullah saw?, mereka semua keluarga Rasulullah saw, karena Abubakar ra dan Umar bin Khattab ra adalah mertua Nabi saw, dan Utsman bin Affan ra adalah menanti Rasulullah saw, dan Imam Ali kw adalah sepupu dan menantu Rasul saw, dan Sayyidah Fathimah ra adalah putri kesayangan Rasul saw, da Aisyah ra adalah Istri Rasulullah saw, tak adakah kesibukan lain selain mencari aib keluarga Rasulullah saw?, adakah anda syak pada kenabian sang Nabi agung saw?, hingga keluarganya semua berantakan, penipu, pengkhianat, ini penghinaan atas Nabi saw. adakah yg lebih berhak kita bersangka baik pd mereka selain keluarga sayyidina Muhammad saw? sebenarnya jawaban untuk syiah adalah satu saja, sangka baik pada Sayyidina Muhammad saw, bahwa keluarganya adalah orang yg suci, demikian sahabatnya saw. maka semua masalah selesai. namun mereka tak mau sangka baik pada Sayyidina Muhammad saw dan sahabatnya, maka muncullah pembahasan ini semua. Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, Wallahu a’lam
| |||||
| | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya |
munzir | Re:faham syiah – 2007/10/09 16:03Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Cahaya agung malam malam terakhir ramadhan semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan, Saudaraku yg kumuliakan, dalam agama islam kita tak menyembah akal, kita menyembah yg tak terlihat, sujud pada yg tak terlihat, berdoa dan meminta dan bicara pada yg terlihat, bermunajat kepada yg tak bisa didengar jawabannya, inilah islam, Iman kepada Allah (tak terlihat) , kepada Rasul Nya (kitapun tak jumpa), sorga, neraka, kitapun tak melihatnya, inilah agama samawi, bukan budak akal, satu hal yg harus kita pegang adalah setiap gerakan shalat, juga haji, puasa, zakat dlsb mengandung hikmah hikmah luhur, namun bukan kewajiban kita untuk mengetahui hikmahnya, kewajiban kita adalah mengamalkannya, karena kita akan terjebak oleh hukum akal bila selalu menghendaki jawaban dari maksud setiap Ajaran Rasul saw, ya bila kita menemukan jawabannya, bila belum ??, karena kebodohan misalnya, apakah lalu kita menolak mengamalkannya?, maka dengan itu kita menyembah akal karena hanya taat pd hal yg diterima akal. Pertanyaan : “mengapa”, merupakan pertanyaan berbahaya bila terlalu mendalam, karena puncaknya akan menjurus pd Allah swt dan syak wasangka pd Allah swt, mengapa Allah memerintahkan ini dan itu?, mengapa tidak seperti ini?, maka tanpa kita sadari kita terjebak pemahaman untuk merubah diri kita sebagai Pencipta, dan Allah menjadi Hamba, karena kita ingin Allah taat pada keinginan kita, dan berbuat menurut kehendak kita, dan agar tidak berbuat terkecuali hal yg kita fahami, dan membatasi kehendak Nya untuk berbuat dengan hal yg bertentangan dengan akal kita. tentunya kita beriman pada Allah, beriman pada yg Maha Ghaib, Maha tak terlihat namun Maha Berhak diimani oleh segenap hamba Nya, demikian islam, demikian ajaran Sayyidina Muhammad saw, demikian para sahabat, demikian para Imam Ahlulbait, demikian para ulama dan fuqaha dari zaman zaman, Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, Wallahu a’lam
|