masalah bid^ah – 2008/07/09

0
62

Ardi08 masalah bid^ah – 2008/07/09 06:59 Assalamualaikum.Wr.Wb.
kepada habib Munzir fuad al musawa yang slalu dalam lindungan
Allah SWT.
saya ingin menanyakan tentang did^ah.
ada berapakah macam-macam bid^ah?dan juga bagaimana sikap saya
terhadap pernyataan yg menyebut maulid itu bid^ah?.
itulah pertanyaan dari saya,sebelumnya saya sangat berterimakasih
atas jawaban dari habib,mohon maaf klo ada kata-kata saya yang
kurang pantas.
wassalamualaikum.Wr.Wb.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

adminIII Re:masalah bid^ah – 2008/07/09 07:11 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh

Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada
di forum :

Pendapat para Imam dan Muhadditsin mengenai Bid ah

1. Al Hafidh Al Muhaddits Al Imam Muhammad bin Idris Assyafii
rahimahullah (Imam Syafii)
Berkata Imam Syafii bahwa bid ah terbagi dua, yaitu bid ah
mahmudah (terpuji) dan bid ah madzmumah (tercela), maka yg sejalan
dg sunnah maka ia terpuji, dan yg tidak selaras dengan sunnah
adalah tercela, beliau berdalil dg ucapan Umar bin Khattab ra
mengenai shalat tarawih : inilah sebaik baik bid ah . (Tafsir
Imam Qurtubiy juz 2 hal 86-87)

2. Al Imam Al Hafidh Muhammad bin Ahmad Al Qurtubiy rahimahullah
Menanggapi ucapan ini (ucapan Imam Syafii), maka kukatakan (Imam
Qurtubi berkata) bahwa makna hadits Nabi saw yg berbunyi :
seburuk buruk permasalahan adalah hal yg baru, dan semua Bid ah
adalah dhalalah (wa syarrul umuuri muhdatsaatuha wa kullu bid
atin dhalaalah), yg dimaksud adalah hal hal yg tidak sejalan dg
Alqur an dan Sunnah Rasul saw, atau perbuatan Sahabat radhiyallahu
anhum, sungguh telah diperjelas mengenai hal ini oleh hadits
lainnya : Barangsiapa membuat buat hal baru yg baik dalam islam,
maka baginya pahalanya dan pahala orang yg mengikutinya dan tak
berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat
hal baru yg buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang
yg mengikutinya (Shahih Muslim hadits no.1017) dan hadits ini
merupakan inti penjelasan mengenai bid ah yg baik dan bid ah yg
sesat . (Tafsir Imam Qurtubiy juz 2 hal 87)

3. Al Muhaddits Al Hafidh Al Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf
Annawawiy rahimahullah (Imam Nawawi)
Penjelasan mengenai hadits : Barangsiapa membuat buat hal baru
yg baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yg
mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan
barangsiapa membuat buat hal baru yg dosanya , hadits ini
merupakan anjuran untuk membuat kebiasaan kebiasaan yg baik, dan
ancaman untuk membuat kebiasaan yg buruk, dan pada hadits ini
terdapat pengecualian dari sabda beliau saw : semua yg baru
adalah Bid ah, dan semua yg Bid ah adalah sesat , sungguh yg
dimaksudkan adalah hal baru yg buruk dan Bid ah yg tercela .
(Syarh Annawawi ala Shahih Muslim juz 7 hal 104-105)

Dan berkata pula Imam Nawawi bahwa Ulama membagi bid ah menjadi 5,
yaitu Bid ah yg wajib, Bid ah yg mandub, bid ah yg mubah, bid ah
yg makruh dan bid ah yg haram.
Bid ah yg wajib contohnya adalah mencantumkan dalil dalil pada
ucapan ucapan yg menentang kemungkaran, contoh bid ah yg mandub
(mendapat pahala bila dilakukan dan tak mendapat dosa bila
ditinggalkan) adalah membuat buku buku ilmu syariah, membangun
majelis taklim dan pesantren, dan Bid;ah yg Mubah adalah bermacam
macam dari jenis makanan, dan Bid ah makruh dan haram sudah jelas
diketahui, demikianlah makna pengecualian dan kekhususan dari
makna yg umum, sebagaimana ucapan Umar ra atas jamaah tarawih
bahwa inilah sebaik2 bid ah . (Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim
Juz 6 hal 154-155)

Al Hafidh AL Muhaddits Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy
rahimahullah
Mengenai hadits Bid ah Dhalalah ini bermakna Aammun makhsush ,
(sesuatu yg umum yg ada pengecualiannya), seperti firman Allah :
yg Menghancurkan segala sesuatu (QS Al Ahqaf 25) dan
kenyataannya tidak segalanya hancur, (*atau pula ayat : Sungguh
telah kupastikan ketentuanku untuk memenuhi jahannam dengan jin
dan manusia keseluruhannya QS Assajdah-13), dan pada kenyataannya
bukan semua manusia masuk neraka, tapi ayat itu bukan bermakna
keseluruhan tapi bermakna seluruh musyrikin dan orang dhalim.pen)
atau hadits : aku dan hari kiamat bagaikan kedua jari ini (dan
kenyataannya kiamat masih ribuan tahun setelah wafatnya Rasul saw)
(Syarh Assuyuthiy Juz 3 hal 189).

Maka bila muncul pemahaman di akhir zaman yg bertentangan dengan
pemahaman para Muhaddits maka mestilah kita berhati hati
darimanakah ilmu mereka?, berdasarkan apa pemahaman mereka?, atau
seorang yg disebut imam padahal ia tak mencapai derajat hafidh
atau muhaddits?, atau hanya ucapan orang yg tak punya sanad, hanya
menukil menukil hadits dan mentakwilkan semaunya tanpa
memperdulikan fatwa fatwa para Imam?

Walillahittaufiq

demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

wallahu a^lam
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=8&id=5217&lang=id#5217

Atau saudaraku dapat membaca artikel di website ini yang berjudul
“BID^AH” dan “Pendapat Para Imam dan Muhaddits Tentang Perayaan
Maulid”.

Wassalam,
AdminIII

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

arbya Re:masalah bid^ah – 2008/07/17 06:20 adminIII tulis:
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada
di forum :

Pendapat para Imam dan Muhadditsin mengenai Bid’ah

1. Al Hafidh Al Muhaddits Al Imam Muhammad bin Idris Assyafii
rahimahullah (Imam Syafii)
Berkata Imam Syafii bahwa bid’ah terbagi dua, yaitu bid’ah
mahmudah (terpuji) dan bid’ah madzmumah (tercela), maka yg sejalan
dg sunnah maka ia terpuji, dan yg tidak selaras dengan sunnah
adalah tercela, beliau berdalil dg ucapan Umar bin Khattab ra
mengenai shalat tarawih : “inilah sebaik baik bid’ah”. (Tafsir
Imam Qurtubiy juz 2 hal 86-87)

2. Al Imam Al Hafidh Muhammad bin Ahmad Al Qurtubiy rahimahullah
“Menanggapi ucapan ini (ucapan Imam Syafii), maka kukatakan (Imam
Qurtubi berkata) bahwa makna hadits Nabi saw yg berbunyi :
“seburuk buruk permasalahan adalah hal yg baru, dan semua Bid’ah
adalah dhalalah” (wa syarrul umuuri muhdatsaatuha wa kullu
bid’atin dhalaalah), yg dimaksud adalah hal hal yg tidak sejalan
dg Alqur’an dan Sunnah Rasul saw, atau perbuatan Sahabat
radhiyallahu ‘anhum, sungguh telah diperjelas mengenai hal ini
oleh hadits lainnya : “Barangsiapa membuat buat hal baru yg baik
dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yg
mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan
barangsiapa membuat buat hal baru yg buruk dalam islam, maka
baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya” (Shahih Muslim
hadits no.1017) dan hadits ini merupakan inti penjelasan mengenai
bid’ah yg baik dan bid’ah yg sesat”. (Tafsir Imam Qurtubiy juz 2
hal 87)

3. Al Muhaddits Al Hafidh Al Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf
Annawawiy rahimahullah (Imam Nawawi)
“Penjelasan mengenai hadits : “Barangsiapa membuat buat hal baru
yg baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yg
mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan
barangsiapa membuat buat hal baru yg dosanya”, hadits ini
merupakan anjuran untuk membuat kebiasaan kebiasaan yg baik, dan
ancaman untuk membuat kebiasaan yg buruk, dan pada hadits ini
terdapat pengecualian dari sabda beliau saw : “semua yg baru
adalah Bid’ah, dan semua yg Bid’ah adalah sesat”, sungguh yg
dimaksudkan adalah hal baru yg buruk dan Bid’ah yg tercela”.
(Syarh Annawawi ‘ala Shahih Muslim juz 7 hal 104-105)

Dan berkata pula Imam Nawawi bahwa Ulama membagi bid’ah menjadi 5,
yaitu Bid’ah yg wajib, Bid’ah yg mandub, bid’ah yg mubah, bid’ah
yg makruh dan bid’ah yg haram.
Bid’ah yg wajib contohnya adalah mencantumkan dalil dalil pada
ucapan ucapan yg menentang kemungkaran, contoh bid’ah yg mandub
(mendapat pahala bila dilakukan dan tak mendapat dosa bila
ditinggalkan) adalah membuat buku buku ilmu syariah, membangun
majelis taklim dan pesantren, dan Bid;ah yg Mubah adalah bermacam
macam dari jenis makanan, dan Bid’ah makruh dan haram sudah jelas
diketahui, demikianlah makna pengecualian dan kekhususan dari
makna yg umum, sebagaimana ucapan Umar ra atas jamaah tarawih
bahwa inilah sebaik2 bid’ah”. (Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim
Juz 6 hal 154-155)

Al Hafidh AL Muhaddits Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy
rahimahullah
Mengenai hadits “Bid’ah Dhalalah” ini bermakna “Aammun makhsush”,
(sesuatu yg umum yg ada pengecualiannya), seperti firman Allah :
“… yg Menghancurkan segala sesuatu” (QS Al Ahqaf 25) dan
kenyataannya tidak segalanya hancur, (*atau pula ayat : “Sungguh
telah kupastikan ketentuanku untuk memenuhi jahannam dengan jin
dan manusia keseluruhannya” QS Assajdah-13), dan pada kenyataannya
bukan semua manusia masuk neraka, tapi ayat itu bukan bermakna
keseluruhan tapi bermakna seluruh musyrikin dan orang dhalim.pen)
atau hadits : “aku dan hari kiamat bagaikan kedua jari ini” (dan
kenyataannya kiamat masih ribuan tahun setelah wafatnya Rasul saw)
(Syarh Assuyuthiy Juz 3 hal 189).

Maka bila muncul pemahaman di akhir zaman yg bertentangan dengan
pemahaman para Muhaddits maka mestilah kita berhati hati
darimanakah ilmu mereka?, berdasarkan apa pemahaman mereka?, atau
seorang yg disebut imam padahal ia tak mencapai derajat hafidh
atau muhaddits?, atau hanya ucapan orang yg tak punya sanad, hanya
menukil menukil hadits dan mentakwilkan semaunya tanpa
memperdulikan fatwa fatwa para Imam?

Walillahittaufiq

demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

wallahu a^lam
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=8&id=5217&lang=id#5217

Atau saudaraku dapat membaca artikel di website ini yang berjudul
“BID^AH” dan “Pendapat Para Imam dan Muhaddits Tentang Perayaan
Maulid”.

Wassalam,
AdminIII[url][b]

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:masalah bid^ah – 2008/07/17 09:12 adakah pertanyaan anda belum
dituliskan saudaraku..?

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

arbya Re:masalah bid^ah – 2008/07/17 10:02 Assalamualaikum wr wb.
Semoga Habib dan keluarga serta jamaah selalu dlm kedamaian dan
kasing sayangNya.

sebelumnya maaf kalau saya hanya mengutip tulisan saja, itu pun
tdk sengaja, karena nemang saya belum mengerti benar cara
mengikuti forum ini, sementara saya sedang mempelajarinya.

sekali lagi mohon dimaafkan, jika ada kesalahan atau kekeliruan
dari saya.
Wassalamualaikum wr wb.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:masalah bid^ah – 2008/07/17 17:01 Hayyakumullah.. semoga Allah
menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=16321

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments