kita bersatu membenahi ummat, benahilah ummat islam yg bisa dibenahi, dan jangan menyibukkan diri dengan yg sulit dibenahi

0
93

nugon19 Bagaimana menyikapi `Tokoh` – 2008/05/08 19:26 As Salamu ^alaikum
wr. wb. Habib Munzir yg saya hormati dan Insya Allah dimuliakan
dan selalu dirahmati oleh Allah.

Mohon pengajarannya, bagaimana cara kami mensikapi para `Tokoh` yg
kontroversial dan mungkin juga provokatif….yg rasanya
tindak-tanduknya tidak sesuai terutama dgn nilai agama dan budaya
masyarakat.

Terlebih tokoh tersebut adalah keturunan ^Ulama, atau tokoh besar
dalam suatu ormas terutama ormas agama.

Semisal Gus Dur dari komunitas NU yg menerima penghargaan dari
komunitas Zionisme, serta membela Ahmadiyah.

Atau Ahmad Syafi^i Ma^arif dari komunitas Muhammadiyah yg pola
pemikirannya liberal, menyokong habis-habisan secara membabi-buta
konsep `Pluralisme`.

Atau juga Adnan Buyung Nasution yg baru-baru ini habis-habisan
membela Ahmadiyah bahkan sempat melontarkan statement yg
provokatif terkait MUI.

Mungkin juga selebriti / artis yg suka membawa label Islam,
semisal Ahmad Dhani, yg kalau melihat syair lagunya puitis,
menyentuh jiwa, bernuansa sufistik….Tetapi prilaku
sehari-harinya kurang pas dgn nilai agama dan budaya, semisal
membuat klip yg menampilkan perempuan dgn busana minim, membuat
lagu yg bersuara mendesah-desah, dsb.

Kami ingin mendapat masukan agar kami dapat menyikapi dan
bertindak bijak terkait fenomena ini. Karena di antara kami
terpecah dalam menyikapi fenomena ini.

Ada yg langsung mengcounter, tetapi imbasnya malah muncul kesan
garang, pdhal hanya ingin menegakkan amar ma^ruf nahi munkar.

Ada yg mendiamkan sambil berdoa, tetapi imbasnya malah para pelaku
fenomena ini seolah mendapat angin dan makin menjadi-jadi, makin
berulah.

Kami bingung, bagaimana menurut Habib Munzir? Saran apa yg harus
kami lakukan?

Demikian dari saya, mohon maaf bila mengganggu atau kurang
berkenan.

Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan kesehatan serta
keselamatan kpd Habib Munzir.

Was Salamu ^alaikum wr. wb.,

Nugroho Laison (nugon)

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Bagaimana menyikapi `Tokoh` – 2008/05/10 13:39 alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

cinta dan rindu yg berpadu pada Dzat Allah swt semoga selalu
berpijar pada anda dengan cahaya kebahagiaan

cara yg terbaik adalah cara yg dipakai oleh Nabi kita saw,
nasehati dg lembut, bisa dg surat, bisa jumpa langsung, bisa dg
email, atau lainnya.

jika tak berhasil maka doakanlah, karena kekerasan pada mereka
akan menjadikan pertumpahan darah dengan para pengikutnya,

langkah selanjutnya adalah kita bersatu membenahi ummat, benahilah
ummat islam yg bisa dibenahi, dan jangan menyibukkan diri dengan
yg sulit dibenahi, habislah waktu kita belasan tahun hanya kesal
pada satu dua orang, tak pula kita bisa menasihatinya, (dia keras
kepala dan tak mau berubah), habis pula lidah kita mengumpatnya,
sedangkan masih tersisa puluhan juta muslimin muslimat yg mungkin
dalam kesesatan namun mereka sangat haus akan nasihat, sangat haus
akan budi pekerti mulia, nah.. mereka inilah lahan kita..

orang orang fasiq dan dhalim dimuka bumi ini Allah jadikan
bermanfaat bagi mukmin, yaitu ladang pahala mereka tuk mengajak si
fasiq dan dhalim pada kemuliaan..

saya pernah bermasalah dg seorang kepala preman di Priok, anak
anak muda kita tak berani buka majelis disitu karena takut pada
orang itu, maka saya datangi dg budi pekerti baik, diasudah
setengah baya, wajahnya lebih menyeramkan dari binatang buas, tak
ada kasih sayang terbersit diwajahnya, sangat bengis sekali,

lalu saya mengucap salam dan ia tak menjawab, lalu saya
menyalaminya dan mencium tangannya, dia tampak jengah dan sangat
kaget..

ia bagai disengat halilintar dan mundur, lalu mepersilahkan saya
masuk,

anda tahu apa yg terjadi?, ia menangis bagai bayi kehilangan
boneka…,

ia berkata : seumur hidup saya sebagai tukang tarok, tak pernah
terlintas dikepala ini ada seorang ustaz mau datang kerumah saya,
apalagi mencium tangan saya.., kenapa pak ustaz..??, tangan ini
kotor dan telah (bahasanya terlalu kotor utk disebut, dan
tangannya itu sering dipakai hal yg tak sesnonoh dg pelacur,
tangan ini tangan pejudi, tangan ini tangan yg memegang arak,
tangan ini membacok banyak orang..!!, kenapa pak ustadz
menciumnya…???

saya katakan : karena bapak lebih tua dari saya, dan bapak saya
anggap ayah saya, dan saya mau minta izin bolehkah di wilayah ini
dibikin pengajian..?

maka tangisnya merengek…: belum pernah ada orang bicara
pengajian pada saya.., kenapa minta izin pengajian pada saya??,
wakaf bapak saya di mushollah itu tak pernah saya kunjungi puluhan
tahun..

saya berkata : karena bapak adalah orang yg disegani disini..

ia pun tobat, ia kembali kepada kebenaran, ia menjadi ahli sujud,
ia menjadi ahli dzikir, tangis airmatanya tak pernah sirna jika
jumpa dg saya..

dan kejadian seperti ini bukan sekali belasan bahkan puluhan kali,
saya terus memakai akhlak sang Nabi saw dan selalu berhasil..

sungguh jutaan manusia haus menginginkan ketenangan dan hidayah..,

maka kita ambil mereka itu dan kita garapsebagai lahan pahala dan
amal..

sementara mereka yg kepala batu dalam kesesatan maka kita doakan
dan kita berpaling dari lahan rusak, jangan terlalu sibuk
memikirkan lahan rusak yg tak bisa digarap, sedangkan lahan subur
masih terus menanti untuk digarap..

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

AbdullahFamily Re:Bagaimana menyikapi `Tokoh` – 2008/05/11 02:58
Assalamu^alaikum Wr. Wb.

Habib Muzir bin Fuad Almusawa yang di Muliakan dan di Ramati
oleh ALLAH SWT.

Saya mau bertanya :
1. Bagaimana sikap yang lakukan apabila dalam Sholat
berjama^ah di Masjid / Mushola, kita mendapati seorang Imam,
yang mana Imam tersebut belum memenuhi syarat sebagai Imam?
Apakah kita harus mengikutinya berjamaah / kita harus Sholat
sendiri seteleh Sholat yang berjamaah itu selesai?

Sebelum dan sesudahnya Saya ucapkan terima kasih.

Wassalmu^alaikum Wr. Wb.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Bagaimana menyikapi `Tokoh` – 2008/05/11 20:26 alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

cinta dan rindu yg berpadu pada Dzat Allah swt semoga selalu
berpijar pada anda dengan cahaya kebahagiaan

saudaraku yg kumuliakan,
jika belum memenuhi syarat sebagai sah nya imam maka tak sah
shalat bermakmum padanya, baiknya menanti ia selesai dan kita
shalat dengan jamaah baru, atau menunggu kehadiran jamaah baru.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=14300

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments