bagaimana hukum merayakan Valentin Day arsip 2008

0
103
   pujangga   Valentine Day - 2008/02/14 04:03 Asslamu'alaikum Wr.Wb
              Yth. Habib Munzir Yang dimuliakan Allah Swt
    
              Bib, saya ingin menanyakan bagaimana hukum merayakan Valentin Day,
              mengingat banyak sekali orang -termasuk orang islam sendiri- yang
              mensakralkan hari valentin??
              atas jawabannya, Jazakumullah Khairan Katsiran

              wassalamu'alaikum wr.wb

                               | | ==========

   admin      Re:Valentine Day - 2008/02/14 19:04 Berikut artikel Hb Munzir
              tentang hari Valentin:
    
              Kontributor: Munzir Almusawa Friday, 16 February 2007
              Saudara dan Saudariku Terperangkap di Gereja

              Ketika Natal dan Tahun baru demikian meriahnya di Ibukota, dan
              banjir dosa di Jakarta ini perlu dibersihkan oleh Istighfar yangg
              tak kunjung muncul dari lidah pendosa, maka Allah swt menurunkan
              musibah demi memunculkan peringatan dan tumbal atas dosa, bahwa
              setiap kemungkaran adalah membuka pintu musibah, maka selang
              beberapa hari pasca pesta Natal dan Pesta Tahun Baru turunlah
              hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang usia Jakarta,
              sebagian Jakarta terendam air, rintihan dan tangis, listrik mati,
              berpuluh ribu wajah tampak kusam, jalan-jalan lintas dan protocol
              terputus.

              Maka rintihan doa dan istighfar fuqara, shalihin dan ulama, terus
              menggema di langit Jakarta, namun munajat mereka itu menjadi agak
              bernada sumbang karena banyak pula muslimin muslimat yang
              berlindung di gereja-gereja dan rela makan dengan nama Yesus
              kristus, yang rupanya Iman dan kepercayaan mereka turut tersapu
              banjir dahsyat tahun ini, mereka memilih pendeta-pendeta sebagai
              pelindung, mereka merasa aman di gereja dan banyak pula yang
              pindah agama.

              Allah swt mencabut musibah, banjir surut, hujan mereda, maka masih
              terngiang ditelinga kita firman Nya swt :  Bila kalian bersyukur
              maka kutambah kenikmatan kalian, bila kalian kufur maka siksa Ku
              sangatlah pedih . Seruan itu menyeru kita untuk bersyukur atas
              redanya musibah ini, hingga kenikmatan dan kebahagiaan akan
              terbit. Namun sayang.. 14 desember ini pemuda pemudi kita mulai
              lagi dengan ulahnya, ada apa dengan mereka?, mereka membuat
              upacara tasyakkuran kah?, bukan, mereka merayakan hari Valentin,
              hari kasih sayang yang bila kita dalami maknanya hari itu lebih
              lugas disebut  Hari Perzinahan Sedunia .

              Sanubari kita menjerit.., ada apa dengan adik-adikku?, ada apa
              dengan anak-anakku?, mereka muslimin muslimat namun hati mereka di
              Gereja, semua kabar yang datang dari Gereja mereka terima
              bulat-bulat, semua yang dirayakan oleh Abdi Gereja merekapun turut
              merayakannya, mereka Gembira dengan apa-apa yang menggembirakan
              para Abdi gereja, dan mereka ikut apa saja yang diajarkan oleh
              Abdi Gereja, pesta, festifal musik, perayaan natal, tahun baru,
              dan kini hari kasih sayang, yaitu hari Valentin, adik-adik kita
              dan anak-anak kita yang muslimin muslimat sungguh hati mereka
              terikat di Gereja, kiblat mereka Gereja, apa saja yang dikatakan
              indah di Gereja maka mereka memanutnya, apa saja yang dikatakan
              buruk di gereja maka mereka menghinakannya, sebaliknya apa saja
              yang dikatakan oleh Allah dan Rasul Nya mestilah disaring dulu,
              banyak yang sudah tidak logis, poligami, ucapan salam, dan banyak
              lagi sunnah yang diludahi oleh muslimin muslimat karena Jijik
              terhadap sunnah Nabi mereka, mereka berdemo menentang sunnah
              Nabinya.

              Duh.. Gusti.. cukup.. cukup  hari natal dan tahun baru di Jakarta
              meriah dengan tawa terbahak bahak dan pesta gembira, dan tak
              beberapa hari kemudian datanglah waktunya menangis, menjerit,
              sedih dan bingung, dan kini pengingkaran itu muncul kembali,
              perzinahan memenuhi pelosok bumi Jakarta di malam Valentin, Rabbiy
                Tuhanku.. Tuhanku  kami lari berlindung kepada Mu dari kemurkaan
              Mu dan cobaan Mu, Rabbiy kasihanilah kami.., kasihanilah kami..,
              kasihanilah kami..,

              Kuseru segenap pembaca yang budiman, saudara dan saudariku yang
              kumuliakan, bangkitlah untuk menjadi pelopor kebangkitan Sunnah,
              bangkitlah untuk menyingsingkan baju untuk mendukung dan membela
              Allah, rumah-rumahmu, adik-adikmu, anak-anakmu, teman-temanmu,
              sudah berkiblat kepada gereja dalam segala hal yang mulia dimata
              mereka, dan sedikit demi sedikit meninggalkan Allah swt, semua
              kelompok sudah terjebak oleh jaring-jaring gereja, konglomerat
              muslimin, politikus muslimin, pemuda pemudi muslim, anak-anak
              muslimin, bahkan kini fuqara muslimin lari ke gereja dan memilih
              disuapi makanan yang sudah dibubuhi kalimat kemurkaan Allah.

              Tuhanku  Tuhanku  kami merintih dan bersujud ke hadirat Mu, sembah
              sujud kami siang dan malam hanya untukmu Rabbiy.., kami meminta
              hujan keberkahan dan hidayah atas saudara-saudara kami yang
              terjebak dalam kehinaan, sungguh bila mereka melihat lolongan para
              teman-temannya yang dholim dan fasiq di dalam kubur niscaya mereka
              tak henti menangis dalam sujud mengemis belas kasihan Mu atas
              dosa-dosa, sungguh bila mereka melihat Dzat Mu Yang Maha Luhur
              niscaya mereka akan bertekuk lutut dan bersimpuh sujud pada Mu dan
              menyesal dengan sejuta penyesalan, mereka akan meninggalkan
              semuanya demi memilih Mu Rabbiy.., mereka akan bersabar 1000 tahun
              dalam kelaparan, mereka rela ditimpa musibah seumur hidup, asalkan
              dapat memandang Dzat Mu Yang Maha Agung.., Rabbiy.. maafkan dan
              kasihanilah mereka.. berilah mereka hidayah.. sungguh mereka tak
              mengetahui..

              Kami mengangkat kedua telapak tanga penuh dosa ini, dengan membuka
              gerbang harapan seluas luasnya dalam sanubari kami, serta munajat
              yang berpadu dengan munajat Nabi Mu yg termulia, Nabi Muhammad saw
              yang bermunajat dengan kedua pipi dibasahi airmata seraya berseru 
              Wahai Allah beri hidayah pada kaumku, sungguh mereka tak
              mengetahui.., dan kami menyambung lidah nabi kami, dan kamipun
              bermunajat.. Wahai Allah beri hidayah pada kaumku, sungguh mereka
              tak mengetahui..,

                               | | ==========

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=11855
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments