elshiroji Argumen yg Mengaku Salafy…..???? – 2007/04/25 23:00
Assalamu^alaikum Wr.Wb
Ya Habiby, apa kabar? Semoga Habiby dlm keadaan sehat Wal ^afiat
dan selalu dalam lindungan Allah Swt.
Ya Habiby, maaf apabila Artikel ini terlalu panjang, namun si
faqir ini sangat membutuhkan sekali penjelasan Habiby atas argumen
yang dibahas dalam artikel ini mengenai masalah maulid. Sebelumnya
si faqir ini mohon maaf apabila dengan adanya ini menambah
kesibukan Habiby. Syukron katsir, jazakallahu khoiro jaza.
Wassalamu^alaikum Wr.Wb
Perayaan Maulid Nabi dalam Sorotan
Kamis, 29 Maret 2007 – 20:36:16 :: kategori Aqidah
Hari itu istri-istri Nabi Shallallahu ^alaihi wasallam kedatangan
tiga shahabat menanyakan perihal ibadah Rasulullah Shallallahu
^Alaihi Wasallam. Sesampainya mereka disana diceritakanlah kepada
mereka seperti apa ibadah Rasulullah Shallallahu ^Alaihi Wasallam,
selesai mereka menyimak keterangan para pendamping Rasulullah
Shallallahu ^Alaihi Wasallam seolah-olah mereka masih
menganggapnya belum seberapa. Maka berkatalah salah seorang dari
mereka; “Saya akan shalat malam selama-lamanya”. Kata yang kedua;
“Kalau saya, saya akan berpuasa dan tidak berbuka”. Yang terakhir
menyela; “Dan saya, saya akan menjauhi wanita-wanita dan tidak
akan menikah”.
Tidak lama, sampailah kepada beliau laporan ucapan-ucapan ketiga
shahabatnya tadi. Maka beliau pun berkata lantang dihadapan
mereka; “Kenapa masih ada orang-orang yang mengatakan ini dan itu,
sungguh demi Allah, ketahuilah; saya adalah orang yang paling
bertakwa dan paling takut kepada Allah dari pada kalian, tapi saya
shalat malam dan saya juga tidur, saya puasa dan saya juga berbuka
dan saya menikahi wanita-wanita barangsiapa yang tidak suka dengan
ajaranku maka dia bukan dari golonganku”.
Demikianlah makna hadist Anas radiyallahu ^anhu yang diriwayatkan
oleh Al Imam Muslim dalam Shahihnya. Hadits ini seolah-olah terus
menegur dan mengingatkan kita, bahwa ada satu hal dari sunnah nabi
Shallallahu ^Alaihi Wasallam yang sering kali luput dari
pengamatan yaitu yang dinamakan para ulama dengan sunnah
tarkiyyah. Sunnah Tarkiyyah adalah semua yang tidak pernah
dikerjakan oleh Rasulllah Shallallahu ^Alaihi Wasallam semasa
hidupnya, maka Sunnah bagi kita untuk meninggalkannya.
Karena sunnah ada dua; sunnah fi^liyyah dan sunnah tarkiyyah. Yang
pertama; setiap yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ^Alaihi
Wasallam dimasa hidupnya adalah sunnah bagi kita untuk
melakukannya. Dan yang kedua; setiap yang tidak dilakukan oleh
Rasulullah Shallallahu ^Alaihi Wasallam dimasa hidupnya adalah
sunnah bagi kita untuk tidak melakukannya.
Diantara contoh sunnah tarkiyah adalah hadist Anas radiyallahu
^anhu diatas. Karena itu Al Hafidz Ibnu Rajab berkata; ” adapun
hal-hal yang telah disepakati oleh Salaf untuk ditinggalkan, maka
tidak boleh mengamalkannya, karena mereka meninggalkannya atas
dasar ilmu bahwa hal tersebut tidak disyariatkan”.
Di hari-hari ini, di bulan Rabi^ul Awal, umumnya kaum muslimin
merayakan perayaan ritual tahunan yang biasa dikenal dengan Maulid
Nabi Shallallahu ^Alaihi Wasallam atau Mauludan (di Jogja dikenal
dengan perayaan Sekaten, red). Tidak sedikit harta yang
dinafkahkan pada perayaan ini, sampai-sampai dibeberapa tempat
dana yang dihabiskan untuk mensukseskannya terkadang mencapai
puluhan juta. Tapi harus kita akui bersama, hanya sedikit dari
sekian besar dana yang dibelanjakan untuk acara ini- yang
manfaatnya kembali kepada kaum muslimin apabila ditinjau dari
perbaikan akhlak dan sikap beragama mereka, kalau tidak boleh
mengatakan; “Tidak ada manfaatnya”. Bukti akan hal ini terlalu
banyak untuk disebutkan. Dan setiap kita cukup sebagai saksi dari
gagalnya seremonial tahunan ini dalam mengangkat moral ummat dan
mengembalikan kesadaran beragama mereka.
Apa yang salah dari perayaan maulid Nabi, bukankah acara tersebut
merupakan ungkapan kegembiraan kita dengan Nabi kita sendiri?!
Dengannya kita bisa melakukan napak tilas sejarah kehidupan beliau
Shallallahu ^Alaihi Wasallam?! Mempelajari sunnah-sunnah
Rasulullah Shallallahu ^Alaihi Wasallam?! Semua ini adalah niatan
baik yang melatar belakangi perayaan tersebut, tapi seperti yang
dikatakan oleh Ibnu Mas^ud radiyallahu ^anhu kepada orang-orang
yang didapatinya di masjid Kufah, ketika itu mereka terbagi-bagi
dalam kelompok-kelompok majlis dzikir, majlis memuji dan mengingat
Allah Ta^ala, kata Ibnu Mas^ud radiyallahu ^anhu , “Berapa banyak
orang yang menginginkan kebaikan tapi tidak mendapatkannya”. Hal
ini karena mereka melakukan suatu yang tidak pernah dikerjakan
Nabi Shallallahu ^Alaihi Wasallam semasa hidupnya, ini juga yang
hampir dilakukan oleh tiga orang shahabat nabi dalam kisah di
atas.
Ungkapan kegembiraan yang tepat, yakni napak tilas kehidupan
Rasulullah Shallallahu ^Alaihi Wasallam dan mempelajari
sunnah-sunnah beliau caranya dengan menerapkan ajarannya dalam
kehidupan kita, dengan belajar ilmu agama diantaranya sirah
Rasulullah shallallahu ^alaihi wasallam, bukan dengan cara-cara
yang baru yang hanya dikenal setelah berlalunya tiga generasi yang
mulia, shahabat, tabi^in dan tabi^it tabi^in.
Adapun perayaan Maulid ini tidak dikenal di masa Rasulullah
Shallallahu ^Alaihi Wasallam, generasi pertama ummat ini dan tidak
dikenal dalam mazhab yang empat, Hanafiah, Malikiyah, Syafi^iyah
dan Hambaliyah. Lantas siapa orang yang menanggung dosa pertama
dari bid^ah maulid ini? Orang yang pertama kali mengadakan
perayaan ini adalah kelompok Fatimiyyun disebut juga Ubaidiyyun
ajaran mereka adalah kebatinan. Adapun perkataan bahwa yang
pertama kali mengadakan perayaan tersebut adalah seorang raja yang
adil yang alim yaitu Raja Mudhofir, penguasa Ibril adalah
pernyataan yang salah. Abu Syamah menjelaskan bahwa Raja Al
Mudhofir (hanya) mengikuti jejak Asy-Syaikh Umar bin Muhammad Al
Mulaa tokoh kebatinan dan dialah orang yang pertama kali
mengadakan perayaan tersebut.
Kelompok yang membolehkan Maulid Nabi beralasan;
1- Perayaan Maulid merupakan ekspresi kebahagiaan dan kegembiraan
dengan diutusnya Nabi Shallallahu ^Alaihi Wasallam dan hal ini
termasuk perkara yang diharuskan karena Al-Qur an memerintahkannya
sebagaimana yang terdapat di dalam firman Allah Ta ala :
“Katakanlah, dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah dengan
itu mereka bergembira” (Qs. Yunus; 58).
Ayat ini memerintahkan kita untuk bergembira disebabkan
rahmat-Nya, sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu ^Alaihi Wasallam
adalah rahmat Allah yang paling agung, Allah Ta ala berfirman :
“Dan tidaklah kami utus kamu melainkan sebagai rahmat bagi seluruh
alam” (Qs. Al Anbiya^; 107)
Sanggahannya :
Bergembira dengan beliau Shallallahu ^Alaihi Wasallam,
kelahirannya, syariat-syariatnya pada umumnya adalah wajib. Dan
penerapannya di setiap situasi, waktu dan tempat, bukan pada
malam-malam tertentu.
Kedua, pengambilan dalil surat Yunus ayat ke 58 untuk melegalkan
acara Maulid nyata sangat dipaksakan. Karena para ahli tafsir
seperti Ibnu Jarir, Ibnu Katsir, Al Baghawi, Al Qurthubi dan Ibnul
Arabi serta yang lainnya tidak seorangpun dari mereka yang
menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan kata rahmat pada ayat
tersebut adalah Rasulullah Shallallahu ^Alaihi Wasallam, namun
yang dimaksud dengan rahmat adalah Al Qur an. Seperti yang
diterangkan dalam ayat sebelumnya.
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Rabb kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)
dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman”. (Qs. Yunus; 57).
Ibnu Katsir menerangkan; “Firman Allah Ta ala “rahmat dan petunjuk
bagi orang-orang yang beriman” maksudnya dengan Al-Qur an,
petunjuk dan rahmat bisa didapatkan dari Allah Ta ala. Ini hanya
dapat dicapai oleh orang-orang yang beriman dengan Al-Qur^an dan
membenarkannya serta meyakini kandungannya. Hal ini senada dengan
firman Allah Ta ala;
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur an sesuatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Qs. Al Israa^; 82).
2- Syubhat kedua, Rasulullah Shallallahu ^Alaihi Wasallam sendiri
mengagungkan hari kelahirannya, beliau mengekspresikan hal itu
dengan berpuasa, seperti diriwayatkan dari Abu Qatadahradiyallahu
^anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ^Alaihi Wasallam ditanya
tentang puasa hari senin, beliau menjawab; “Pada hari itu aku
dilahirkan, aku diutus atau diwahyukan kepadaku”.
Sanggahannya :
Hadist Abu Qatadah radiyallahu ^anha di atas adalah hadits yang
shahih, tapi menjadikannya sebagai dalil bahwa Rasulullah
Shallallahu ^Alaihi Wasallam merayakan sendiri kelahirannya, ini
yang salah. Kesimpulannya dalilnya shahih, pendalilannya salah.
Dikarenakan beberapa alasan;
1- Diriwayatkan dalam hadits yang lain, bahwa puasa beliau
Shallallahu ^Alaihi Wasallam di hari Senin, karena amalan di hari
itu diperlihatkan kepada Allah Ta^ala.
2- Kalau ucapan mereka benar, kenapa tidak ada seorang pun dari
shahabat Rasulullah Shallallahu ^Alaihi Wasallam yang memahami
sabda diatas dengan pemahaman demikian. Kemudian datang
orang-orang belakangan yang memahami puasa beliau di hari Senin
sebagai ekspresi pengagungan terhadap hari kelahirannya, lalu dari
situ mereka mengadakan acara yang dinamakan Maulid!! Apakah mereka
lebih mengetahui kebenaran dari para shahabat yang mulia?! Dan
kebenaran itu luput dari mereka dan hanya diketahui oleh orang
yang datang belakangan?! Sungguh ajaib logika orang-orang pintar
akhir zaman, hasbunallahu wani^mal wakiil.
3- Syubhat ketiga, perkataan mereka : Perayaan Maulid memang
bid^ah, tapi bid^ah hasanah (baik).”
Sanggahannya :
Cukup dengan sabda Nabi Shallallahu ^Alaihi Wasallam, “Setiap
bid^ah adalah sesat”. Dan seperti itu pulalah yang disampaikan
Ibnu Umar radiyallahu ^anhuma kepada orang-orang yang memiliki
anggapan salah ini, kata beliau; “Setiap bid^ah adalah sesat
walaupun orang menganggapnya baik”.
Al Imam Malik rahimahullah berkata; “Barangsiapa yang membuat
bid^ah di dalam Islam yang dianggapnya baik, ia telah menuduh
Muhammad Shallallahu ^Alaihi Wasallam khianat dalam menyampaikan
risalah. Karena Allah Ta^ala berfirman;
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu . (Qs. Al Maidah; 3), maka segala sesuatu yang bukan
agama dihari itu, bukan pula agama di hari ini.
Apabila ajaran maulid adalah petunjuk dan kebenaran, kenapa
Rasululah SAW dan para shahabatnya, tidak pernah menganjurkannya?!
Apakah mereka tidak tahu?! Kemungkinan yang lain, mereka tahu tapi
menyembunyikan kebenaran. Dua kemungkinan ini sama batilnya!!
Alangkah dzalim apa yang mereka perbuat kepada nabinya dengan
alasan cinta kepadanya?!
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Argumen yg Mengaku Salafy…..???? – 2007/04/27 01:17
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Limpahan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
Mereka ini tak mengerti apa apa, mereka hanya mengada ada mengenai
mudharratnya maulid dan tak membahas manfaatnya, mereka mengatakan
hal itu mubazir, padahal mereka sendiri membangun tempat buang air
besar dirumahnya dengan dana jutaan rupiah, tapi mereka protes
kalau orang lain dengan uang mereka sendiri bikin maulid nabi saw,
kalau misalnya masyarakat muslimin itu kumpulkan uang untuk
membangun toilet dirumah para anti maulid itu agar mereka buang
air besar lebih tenang, maka mereka akan berterimakasih, asal
jangan pakai uang mereka untuk maulid, padahal membangun tempat
buang air besar pun bid ah.
Maaf jawaban saya agak lugas, karena sudah bosan menanggapi
artikel artikel mereka ini,
Mereka katakan awal mula maulid adalah kelompok kebatinan yg
melakukan, maka untuk apa kita mengikutinya?, tapi mereka juga
pakai komputer yg dimulai oleh orang kafir, kenapa dipakai?,
kenapa ikut ikutan adat orang kafir yg memakai komputer?
kenapa Alqur an harus dicetak dengan alat buatan kafir?, bukankah
ini bid ah?,
kenapa alqur an tak ditulis tangan saja sebagaimana dizaman
sahabat?,
kenapa dirubah dan ikut ikut adat orang kafir dan menjadikan Alqur
an diwarnai tangan si kafir untuk dicetak?
Lalu yg lebih bid ah lagi adalah ALqur an dirubah formatnya
menjadi suara.., tidak ada hurufnya tapi hanya suara.., dirubah
hingga semua hurufnya dihapus, diganti menjadi pita kaset yg
berbunyikan alqur an, bukankah ini Bid ah?, pernahkah ada ajaran
sahabat dan sunnah nabi yg membolehkan untuk menghapus semua huruf
alqur an dan hanya menyisakan suaranya saja agar didengar?, hingga
alqur an berubah menjadi dua versi, versi dengar, dan versi baca.
Mana dalil untuk membolehkannya?
Malah lebih gila lagi Alqur an setiap satu ayat ditambahi
terjemahnya, jadi alqur an menjadi lebih tebal karena dipadu
menjadi dua bahasa, lalu yg lebih keterlaluan lagi Alqur an
ditulis dengan huruf latin pula..
Akidah jumud tak akan menerima ini..
Mereka katakan bahwa agama sudah sempurna dan tak perlu ditambahi,
memang agama sudah sempurna dan tak perlu ditambahi lagi,
maksudnya agama ini menerima modernisasi, bukan agama jumud yg
tetap membangun masjid dengan tanah dan batang pohon korma,
Masjid dibangun dengan semen, karpet, kipas angin, lampu lampu,
dipakai mimbar (seperti gereja), ini semua bid ah.., namun kita
mengakuinya karena ini bid;ah hasanah.
Dimasa Nabi saw masjid tak berlantai, tak beratap, ada masa
kemudian masjid berubah pakai atap, pakai lantai, ada masa
kemudian dimana masjid dipasangi lampu penerang, ada masa kemudian
masjid diberi mimbar, dipakai mikrofon pengeras suara, dunia
berkembang dan islam menerima kemajuan zaman, namun sesuai dengan
syariah tentunya.
Alqur an dimasa nabi saw belum dijilid.. aduh.. saya mesti menulis
lagi deh..
Begini saudaraku yg kumuliakan, saya telah menulis di artikel
depan dua buah artikel secara gamblang, dan saya telah pula
menulis sebuah buku yg berbicara dan membahas sejelas jelasnya
masalah serupa ini, buku itu akan terbit minggu ini insya Allah,
anda boleh memesannya dan semua sudah saya jelaskan dengan
gamblang.
Saudaraku mereka itu tak tahu ilmu hadits, hanya menerka nerka
saja dan menggunting ucapan para imam, kalau anda tanya pada
mereka syarat sah sholat mereka tak tahu, tapi berfatwa bagaikan
para Imam.
Mereka menukil dari buku buku terjemahan, kalau seandainya anda
bertanya pada saya suatu masalah management yg pernah dibahas di
Universitas Oxford misalnya, atau masalah program program komputer
dan program program hsdpa dan 3G yg diperdepatkan oleh para
professor di New york University misalnya, lalu anda berpedoman
buku buku berbahasa inggris tulisan profesor2 itu, lalu saya
menjawab dengan berpedoman pada buku penjelasan yg sudah
diterjemahkan ke bahasa sunda dengan huruf kawi, saya berkata :
semua ucapan para professor itu salah !, nih.. buku pedoman
saya.., bukankah anda akan tertawa?,
buku terjemah tak bisa dijadikan dalil untuk memutuskan suatu
hukum karena dhoif, sebab bahasa selain bahasa Alqur^an tidak
diakui dalam pemutusan hukum syariah.
Anda tahu imam mereka kini?, Mufti Saudi Arabia yg buta bernama
Syeikh Ibn Bazz (membicarakan aib orang lain haram hukumnya, namun
mengabarkan nama orang yg menyeru pd kesesatan ummat wajib
hukumnya agar ummat tak terjebak), ia tak mengakui bahwa bumi ini
bulat, ia berkata bahwa bumi ini datar seperti piring, ia tak
percaya semua bukti otentik secara ilmiah, ia tetap berkeras bahwa
bumi ini datar seperti piring.., yaitu bila kelewatan maka akan
jatuh entah kemana, inilah akidah jumud abad ke 20.
Demikian saudaraku yg kumuliakan,
Anda dapat merujuk pada dua artikel saya mengenai maulid dan
nantikan buku yg akan saya terbitkan minggu minggu ini insya
Allah.
Saudaraku, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a lam
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
masato Maulid – 2007/04/27 02:24 Assalamu^alaikum Wr Wb
Ya Habib,saya mau bertanya tentang Maulid Nabi,siapa yang pertama
kali memperingati perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW,dijaman
Khalifah siapa dan tahun berapa,dan dalam rangka apa mengadakan
perayaan Maulid Nabi,karena selama ini yang saya dengar tentang
perayaan Maulid Nabi itu Bid^ah karena dijaman Nabi,beliau tidak
merayakan dan sampai sekarang masih saja ada perdebatan tentang
Maulid Nabi,baik dari golongan Ormas Islam ataupun golongan
lainnya,untuk itu saya mohon penjelasan dari Habib.
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Maulid – 2007/04/27 03:48 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Limpahan kebahagiaan dan rahmat Nya swt semoga selalu tercurah
pada hari hari anda,
saudaraku yg kumuliakan,
anda dapat membaca artikel saya dihalaman depan web ini di artikel
“kebangkitan sunnah”, dan artikel “pendapat para imam dan
muhaddits tentang maulid”.
demikian saudaraku yg kumuliakan,
wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
elshiroji Re:Maulid – 2007/04/27 05:38 Assalamu^alaikum Wr.Wb
Semoga Allah Swt senantiasa mencurahkan Rahamat & kelembutan-Nya
kepada Habiby.
Ya Habiby terimakasih, Habiby telah menjelaskan secara gamblang
kepada si faqir ini. Ya Habiby maafkan si faqir ini, karena selalu
merepotkan Habiby. Si faqir berharap dan memohon kepada Allah Swt,
agar Ia tak henti2 mencurahkan Cinta dan Kelembutan-Nya kepada
Habiby. Ya Habiby, insya Allah si faqir ini akan menanti hendak
memesan buku Habiby. Sungguh si faqir ini sangat membutuhkan
sekali, karena si faqir ini tinggal dan bergaul dengan orang2 yg
anti dengan segala amalan2 yang selalu kalangan kita
melaksanakannya. Ya Habiby, sekali lagi terimakasih. Jazakallahu
Khairon katsiro.
Wasalamu^alaikum Wr.Wb
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Maulid – 2007/04/27 10:19 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Limpahan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada anda dan
keluarga,
saudaraku yg kumuliakan,
aungguh berat hidup diantara mereka ini, dan sungguh berat
tantangan anda,
insya Allah buku itu segera selesai cetak, mohon doa.
salam takhdim
wassalam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=3692